Jelang Idul Adha, Peternak Sapi Khawatir Wabah PMK

Jelang Idul Adha, Peternak Sapi Khawatir Wabah PMK

--

 

Radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Peternak sapi yang ada di Kota Bengkulu khawatir karena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah masuk ke Provinsi Bengkulu. Apalagi sapi yang terjangkit PMK bisa menjadi kurus atau bahkan sampai mati. 

Dikatakan salah satu peternak sapi yang ada di Kota Bengkulu, Edi Suarno, penyakit PMK merupakan virus yang menggerogoti bagian kaki dan mulut sapi. 

Dengan demikian karena kakinya terserang oleh virus ini, membuat sapi kesulitan atau bahkan sampai tidak bisa berdiri. Tentu hal ini menyebabkan sapi kesulitan untuk menggapai makanan yang diberikan. 

"Belum lagi yang dibagian mulut, itu juga membuat sapi kesulitan untuk mengunyah makanan atau bahkan tidak bisa mengunyah," ungkap Edi.

Dengan kondisi yang demikian, diakui Edi tentunya hal tersebut akan membuat sapi menjadi kurus karena kesulitan untuk makan. Belum lagi kondisi sapi juga akan menjadi sangat buruk akibat stres tidak bisa mengkonsumsi makanannya.

"Kalau dalam jangka waktu yang lama tentunya tidak menutup kemungkinan akan membuat sapi menjadi mati, karena tidak mendapat asupan makanan," kata Edi.

Karena berpengaruh dengan kondisi fisik sapi, tentunya virus ini sangat dihindari oleh para peternak sapi. 

Karena pembeli tidak akan mau mengambil sapi yang dalam keadaan sakit, apalagi dengan kondisi fisik yang buruk.

"Karena kalau kurus pembeli itu biasanya tidak mau, apalagi penyakit mulut dan kuku ini kan membuat sapi tidak bisa berdiri dan bagian mulutnya itu sangat tampak kalau sapi tersebut sedang sakit. Jelas ini akan sangat merugikan," ungkap Edi.

Terpisah Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Syarkawi menyebutkan ada beberapa hal yang dapat menyebabkan ternak seperti sapi terjangkit PMK ini. 

Diantaranya tertular dari kontak langsung dengan hewan berkaki belah yang sudah terjangkit PMK. Namun bisa juga tertular secara tidak langsung, misalnya melalui pakan, air, kandang yang sudah tercemar wabah PMK. 

"Bisa juga ditulari melalui perkakas manusia yang sudah terkontaminasi dengan wabah PMK, misalnya seperti sepatu, pakaian dan lain-lain. Selain itu bisa juga tertular melalui udara," ujar Edi.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: