Rosmawati: Pernah Ditawari Investor dari Luar Negeri

Rosmawati: Pernah Ditawari   Investor dari Luar Negeri

Rosmawati (55), warga Kelurahan Pensiunan Kepahiang pengelola kopi-Ruvi-

 

Ukir Prestasi Lewat Kopi

 

KEPAHIANG, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Rosmawati (55), warga Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang, bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Bahkan ibu 2 anak ini tidak menyelesaikan sekolah menengah atas.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (9)

Namun demikian, bukan berarti tidak mampu memberikan prestasi bagi daerah. Pasalnya, ibu 2 anak ini sudah memiliki berbagai prestasi hingga keluar negeri. Melalui kopi produk olahannya yang dikenal dengan Rapindo Coffee, berhasil membawa dirinya mengukir prestasi berupa penghargaan atas kesuksesan dalam mengelola kopi asli Kepahiang.

BACA JUGA:Sefty Siap Advokasi Anggaran Pendidikan di Bengkulu

"Awalnya saya masih sekolah di Rejang Lebong, memiliki orang tua angkat sebagai pengepul kopi, sehingga saya banyak belajar dari sini," ungkap Rosita kepada RADARBENGKULU.DISWAY.ID kemarin.

BACA JUGA:Sondy dan Shinta Dinobatkan sebagai Bujang Gadis Bengkulu 2022

Mengenal kopi sejak remaja, menjadikan dirinya mencintai hal tersebut, dan melakukan pengelolaan kopi sampai menjadi bubuk kopi Rapindo Coffee. Ini  dijual hingga ke luar provinsi dan internasional.

BACA JUGA:Kibarkan Bendera Merah Putih di Mukomuko 31 Hari

"Saat bertemu dengan mantan Bupati saya ditanya hobi, saat itu pikiran saya bagaimana saya bisa mengelola kopi yang dipetik dari kebun, bisa memiliki nilai jual yang lebih," tambahnya.

 

Bahkan sejak tahun 2007 silam, sampai saat ini dirinya bisa memproduksi kopi kemasan hingga 500 kilogram hingga 1 ton kopi. Dan ini dijual hingga ke Asia tenggara, Timur Tengah, hingga Amerika Utara.

"Waktu itu pernah ditawari oleh investor dari Kanada untuk membuka Coffee shop di sana, namun saya tolak. Karena, lebih memikirkan keluarga dan cinta akan daerah sendiri," sambungnya.

Bukan tidak memiliki rintangan, selama merintis usaha tersebut dirinya pernah beberapa kali jatuh bangun. Namun dengan semangat dan rasa cinta terhadap kopi, dirinya terus berusaha hingga meraih kesuksesan seperti sekarang.

 

Sejak menekuni usaha tersebut, dirinya sudah mendapatkan beberapa penghargaan. Diantaranya, Sidakkarya Gubernur Bengkulu tahun 2018, penghargaan Pramakarya tingkat nasional dari Presiden Jokowi tahun 2019 dan Agence pour la Valorisation des Produits Agricoles (AVPA) 2019 oleh Presiden kopi atas keberhasilan dalam pengembangan cita rasa kopi.(crv).

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: