Banjir di Batik Nau Rendam Ratusan Rumah dan Akses Jalinbar Lumpuh

 

BATIK NAU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Akibat curah hujan yang tinggi yang melanda Provinsi Bengkulu sejak Senin sore (29/08/2022) kemarin mengakibatkan ribuan rumah warga se Provinsi Bengkulu terendam banjir. Tak hanya itu, musibah longsor dan pohon tumbang juga terjadi di sejumlah daerah se Provinsi Bengkulu.

Musibah banjir juga terjadi di Kecamatan Batik Nau, Bengkulu Utara yang merendam ratusan rumah warga disejumlah Desa se Kecamatan Batik Nau. Tak hanya itu banjir juga melumpuhkan akses Jalan lintas barat (Bengkulu-Padang) tepatnya di Desa Bintunan, Suka Marga dan Desa Batik Nau sejak Selasa pagi (30/08/2022). 

Data yang berhasil dihimpun hingga Selasa siang (30/08/2022) ketinggian air terus meningkat kisaran 50 hingga 100 cm yang mengakibatkan kendaraan tidak bisa lewat dan antri dari Bintunan menuju Ketahun baik melewati Batik Nau maupun melewati Air Lakok. Begitupun sebaliknya.

BACA JUGA:Bengkulu Tengah Darurat Bencana, Ratusan Rumah Terendam Banjir

Kades Bintunan, Amiril Mukminin dan Sekdes Andri Joharmansyah melalui pesan singkat whatsapp membenarkan musibah tersebut. Dikatakannya, musibah banjir kali ini lebih besar dari banjir yang terjadi sebelumnya. 

"Ya benar, khusus di Batik Nau hampir semua rumah warga terendam. Termasuk rumah saya. Banjir kali ini lebih parah dari sebelumnya," kata Kades Amiril Mukminin.

Sekdes Andri Joharmansyah menjelaskan, hingga Selasa siang (30/08/2022) ketinggian air semakin meningkat yang mengakibatkan panjangnya antrean kendaraan karena tidak bisa melintas. 

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (46)

"Belum surut, ini airnya masih naik terus.  Bupati dan Wabup sudah tiba dilokasi, semoga bantuan juga segera datang. Karena hampir seluruh warga kami terkena banjir yang kekurangan bahan makanan, terkhusus makanan siap saji."

Kondisi banjir yang menutupi jalan dan rumah warga-Berlian-

Berdasarkan informasi yang terhimpun di wilayah Kecamatan Batik Nau ini memang menjadi langganan banjir. Apalagi curah hujan yang tinggi dikarenakan meluapnya sungai Bintunan  yang berdampak ke Desa Bintunan, Suka Marga, Batik Nau dan Pagar Ruyung. 

Sumber: