INI KRITERIA AMAL YANG DITERIMA ALLAH SWT
Dr. Nur Hidayat, M. Ag-Adam-
Oleh : Dr. Nur Hidayat, M. Ag
(Dosen UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu)
BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa amal adalah perbuatan baik yang mendatangkan pahala.
Dalam Al-Qur'an maupun hadis nabi banyak ayat-ayat yang memerintahkan kepada manusia untuk beramal dengan amal yang sholeh.
Pada dasarnya, amal baik yang dilakukan manusia adalah disertai harapan untuk mendapat balasan pahala dari Allah. Baik di dunia maupun di akhirat. Kendati demikian, tidak semua amal baik dari manusia akan diterima Allah, melainkan ada diantara manusia yang amalnya ditolak.
Ibarat sebuah proyek pengerjaan bangunan, apabila tidak sesuai spesifikasi yang ditetapkan, maka proyek tersebut akan ditolak. Bahkan ada yang harus dibongkar kembali.
Oleh karena itu, salah satu usaha yang kita lakukan adalah sering berdoa agar amal kita termasuk amal yang diterima Allah :
“Allahhummarzuqna ‘ilman nafi’a wa rizqon wasi’a wa ‘amalan maqbula”. Artinya: “Ya Allah berilah kami ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas dan amal yang diterima”.
Jika dianalisis berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist, Allah telah menetapkan kriteria amal yang akan diterima Allah, yaitu :
1. Beriman :
Para ulama mengatakan bahwa iman adalah meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan. Iman merupakan syarat mutlak agar amal seseorang diterima Allah sebagaimana dalam Al-Qur’an surat al-Nur ayat 39 : ''Walladzina kafaru a’maluhum kasarobin.''
Artinya: “Orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana”.
Dari ayat tersebut kita mengetahui bahwa amal baik yang dilakukan orang kafir seperti fatamorgana yang terlihat menyenangkan, tetapi pada hakekatnya hanya ilusi semata. Dengan demikian, syarat pertama agar amal kita diterima Allah adalah beriman.
2. Ikhlas :
Ikhlas adalah melakukan perbuatan baik semata-mata karena Allah. Bukan karena orang lain atau untuk ajang pamer. Orang yang beramal, tetapi tidak ikhlas, maka termasuk amal yang tidak akan diterima Allah. Firman Allah dalam surat al-Bayyinah ayat 5 : ''Wama umiru illa liya’budullaha mukhlisina lahuddina hunafa’a wa yuqimussholata wa yu’tuzzakata wa dzalika dinul qoyyimah.''
Artinya: “Tidaklah mereka diperintah menyembah Allah kecuali dengan ikhlas, mantaatinya semata-mata karena (menjalankan) agama dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
3. Bertakwa :
Takwa merupakan salah satu syarat amal yang diterima sebagaimana firmanNya dalam surat al-Maidah ayat 27 : ''Qola innama yataqobbalullahu minal muttaqin.''
Artinya: “Berkata (Habil) Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa."
Para ulama mengatakan, bahwa takwa adalah menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Dengan demikian, orang yang selalu berbuat maksiat, maka amalnya kemungkinan besar akan ditolak oleh Allah.
4. Berbakti pada Orang Tua:
Orang yang durhaka kepada orang tua menjadi salah satu penyebab amal kebaikannya tidak akan diterima Allah. Sebagaimana firmanNya dalam surat al-Ahqaf ayat 16 : ''Ulaaikalladzina nataqobbalu ‘anhum ahsana ma ‘amilu wa natajawazu ‘an sayyiatihim fi ashabil jannah.''
Artinya : “Mereka Itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga.''
Ayat ini berkaitan dengan ayat sebelumnya menceritakan tentang orang yang berbuat baik kepada orang tua mereka bahwa amal mereka akan diterima oleh Allah dan semua kesalahannya akan diampuni.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: