Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (11)

Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (11)

Inilah Kantor Dinas Sosial Kota Bengkulu yang terletak di Jalan Batang Hari, Kelurahan Padang Harapan-Azmaliar Zaros-

 

 

PENGANTAR REDAKSI:

Kota Bengkulu merupakan ibukota Provinsi Bengkulu. Kota yang memiliki nama kelurahan yang unik-unik itu juga memiliki riwayat tempo dulu. Apa itu? Yaitu, Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu. Bagaimana riwayatnya, silakan baca laporan khusus wartawan RADARBENGKULUONLINE.COM    itu secara bersambung  ini sampai tuntas. 

Walaupun tulisan ini belum lengkap, setidaknya bisa jadi bahan masukan untuk semua pihak. Kalau pun ada kekurangan, ini bisa diperbaiki oleh tokoh masyarakat Bengkulu untuk menuju ke arah kesempurnaan.  (*)

 

Iswanda jadi Raja Sungai Hitam 

 

RADARBENGKULUONLINE.COM - Setelah mendengar segala cerita Iswanda,  Baginda langsung bertanya.  Tatkala  tinggal di dusun dulu, apa kedudukan kamu? Jawab Iswanda, sukunya ialah pesirah di dalam marga Dusun Taba Pingin.

Mendengar penjelasan itu, maka dia diterima  untuk tinggal di Bangkahulu. Iswanda tinggal di bawah perintah hulubalang tuanku Baginda Sebayam. Lama kelamaan banyaklah kebaktiannya kepada Tuanku Baginda Sebayam. Mana pekerjaan yang sukar-sukar, dapat dikerjakannya dengan baik.

Iswanda ini orangnya penurut dan patuh. Dipanggil cepat datang. Ketika disuruh dia cepat pergi. Di tengah-tengah diam. Sehingga baginda jadi sayang kepadanya. Lama-kelamaan baginda mengangkatnya jadi anaknya.

Anak satu menjadi dua. Anak dua menjadi tiga. Seburuk sebaik dengan anak cucu tuanku Baginda Sebayam. Bersumpah setia dengan seberat-beratnya. Sekali-sekali tidak boleh lancung aniaya keduabelahpihak. Siapa yang mangkir janji dimakan sumpah. Dikutuk bisa kawi.

Dikutuk quran tiga puluh juz. Jatuhkan murka Allah SWT dengan seberat-beratnya. Kalau hilang sama-sama dicari, terbenam sama-sama diselam. Selama air hanyut, selama gagak hitam. Tidak lapuk dihujan, tidak lekang dipanas. 

Sewaktu Iswanda diangkat jadi anak oleh Tuaku Baginda Sebayam, maka dia diberi tanah bumi. Yaitu antara Sungai Bangkahulu dengan Sungai Hitam kehulunya hingga Air Rena Kepahiang, kehilirnya Pesisir Laut. Inilah batas tanah dikasih tuanku Baginda Sebayam kepada Iswanda yang diangkat menjadi anak.

Setelah mendengar kabar bahwa Iswanda sudah diangkat menjadi anak Raja Bangkahulu, maka adik sanak  Iswanda banyak yang  datang dari Lembah Beliti menurut Iswanda.

Ketika sudah banyak familinya, maka Iswanda menyuruh Tjentjang Lati di Pungguk Beriang , namanya di Pinggir Sungai Hitam. Tempat itulah mula-mula Iswanda   membuat dusun.

Duduklah memerintah tanah bumi yang sudah dikasih Tuanku Sebayam. Sebab itulah maka dia bernama Raja Sungai Hitam, karena dia diam di dipingir Sungai Hitam.

Saat dia memerintah, makin bertambah kaum kerabatnya datang. Maka bertambahlah dusun-dusun di dalam tanah buminya. Setelah lama memerintah kerajaan, Tuanku Baginda Sebayam wafat. Dia dimakamkan di desa Sukarami Marga Juru Kalang.

Ia kemudian digantikan anaknya. Namanya Baginda Senanap yang bergelar Paduka Baginda Muda . Pada masa pemerintahannya, datanglah satu orang dari Dusun Tabah Pingin. Namanya Abdus Syukur.

Ia rajin ibadah. Ia menghadap Baginda Senanap. Maka disuruhlah oleh Baginda kepada Iswanda tinggal di dalam tanah bumi yang sudah diserahkan kepada Iswanda itu. Karena kaum kerabat Iswanda juga.

Dialah yang menjadi asal nenek moyang orang Pagardin yang mula-mula mendirikan agama Muhammad SAW pegangan Sungai Hitam, lalu ke lembak Delapan. Beliau itu dipanggil orang Tuan Tuwi. (bersambung)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: