Intihan: Nomor Urut Tak Bisa Loncat-Loncat, Kuota Haji Provinsi Bengkulu 1.636 Jamaah
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr. H. Intihan, S.Ag, MH-Adam-
Kuota Haji Indonesia 221.000 Jamaah
BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr. H. Intihan, S.Ag, MH mengatakan, kuota haji Indonesia pada musim haji tahun 2023 sebanyak 221.000 orang jamaah.
"Alhamdulillah, tanggal 8 Januari 2023 lalu, Bapak Menteri Agama RI telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Arab Saudi yang diwakili oleh Menteri Haji dan Umrah. Dimana isi MoU tersebut adalah berisi telah disepakati kuota haji Indonesia kembali ke kuota normal. Yaitu 221.000 orang jamaah dan kuota Haji Provinsi Bengkulu 1.636 jamaah. Itu sama seperti kuota tahun 2019," ujar Intihan kepadaRADARBENGKULUONLINE.COM Senin pagi (9/1) diruang kerjanya.
Lanjut Intihan, tidak ada batasan usia dan persyaratan seperti biasa. "Batasan usia tidak ada. Persyaratan seperti semula. Proses persiapan pelaksanaan haji 2023 sudah dimulai seperti proses rekrutmen petugas. Baik itu petugas yang mendampingi jamaah di kelompok terbang (kloter) maupun petugas yang ada di Arab Saudi. Proses tersebut berlangsung secara terbuka dan tesnya online melalui CAT, tes praktik kemampuan personal masing-masing calon itu."
Mengenai BPIH, papar Intihan, menunggu disahkan oleh DPR RI. Pemerintah dan DPR RI akan mengadakan rapat untuk menentukan berapa besaran BPIH, nanti disahkan DPR RI.
''Nah, itulah yang menjadi besaran BPIH yang harus dilunasi para jamaah. Karena jamaah haji 2023 adalah jamaah haji yang tunggu (yang sudah melunasinya di tahun 2020 ,red) dan lebih dari setengah lebihnya ialah jamaah haji urutan sesuai waiting list Siskohat. Dipastikan, proses untuk penentuan jamaah yang berangkat sesuai list dengan sistem. Kami meyakini dan menjamin dalam proses nomor urut itu tidak ada permainan dan kongkalikong. Karena itu sudah terbuka. Misal nomor kursi itu tidak bisa berubah-ubah. Bisa ke atas jika ada yang membatalkan. Tetapi tidak bisa loncat-loncat. Karena itu sudah terpantau, sudah diawasi dan tersistem. Jamaah bisa melakukan pengawasan dan bisa melihat sendiri nomor kursinya diposisi berapa dan berangkat tahun berapa," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: