Kenapa Ya? Menjelang Imlek, Chinatown Bengkulu Masih Nampak Sunyi

Kenapa Ya? Menjelang Imlek, Chinatown Bengkulu Masih Nampak Sunyi

Gapura Chinatown atau Kampung China Telur Segara, Bengkulu-Agung-

 

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM – Chinatown atau Kampung China Bengkulu hingga saat ini masih terlihat sunyi. Tanpa ada hiasan lampu- lampu untuk menyambut Imlek 22 January 2023.

Disebut Chinatown karena di kawasan yang terletak sepanjang Jalan DI Panjaitan sejak dulu menjadi tempat bermukim masyarakat China. Mereka sudah turun--temurun tinggal di kawasan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu.

Perayaan Tahun Baru Imlek saat ini tidak akan diadakan acara yang meriah. Hanya akan dirayakan keluarga besar saja. Ini mengingat lokasi Chinatown saat ini terlihat sudah mulai sepi penduduk

Di sepanjang jalan masih terlihat sisa bangunan rumah atau toko yang menjadi ciri khas kebanyakan Chinatown. Namun, bangunan-bangunan  tersebut mulai tergerus usia. 

Kawasan Chinatown yang terletak di Kelurahan Malabero setelah direvitalisasi nampak sepi dan tak terurus

Tahun 2017 lalu Pemerintah  melalui Dinas PUPR  Bengkulu, melakukan perbaikan trotoar yang dilengkapi dengan lampu-lampu hias berjejer di pinggir jalan. Tak hanya itu, di atas trotoar juga dipasang kursi-kursi unik yang dapat digunakan untuk bersantai.

BACA JUGA:Inilah Sang Radja Lato-Lato Bengkulu, Trik Main Lato-Lato Itu Ini

Beda halnya saat ini, lampu hias mulai banyak yang hilang, ada yang berkarat, dan kursi sudah tidak terlihat sama sekali

Tahun 2017 hingga 2019 Chinatown dijadikan Objek wisata kota tua, banyak anak muda nongkrong setiap malam di Chinatown karena lampu hias dan fasilitas tempat duduk yang memadai


Suasana Chinatown Saat Dikunjungi RADARBENGKULUONLINE.COM-Agung-

Erlina, selaku penduduk asli Chinatown mengatakan, “Dulu awalnya tempat ini ramai dikunjungi banyak orang. Banyak orang membuka usaha di sepanjang jalan Panjaitan ini. Semenjak pandemi 2019 lalu mulai sepi. Sampai pandemi 2022 selesai, tetap sepi. Tidak seramai dulu,” ucapnya.

Lanjutnya, “Semenjak pandemi, lampu jalan mulai tidak terurus. Banyak karat. Lampu putus, sampai banyak yang hilang diambil orang. Sama halnya dengan kursi. Tidak tau kemana. Bisa jadi pemulung dan warga yang mengambil,” duganya.

BACA JUGA: Gawat Ini, TPA Air Sebakul Tak Mampu Tampung Sampah Lagi, Pemkot Harus Cari Alternatif Lain Ya!

Terlihat juga toko di Jalan Panjaitan banyak tutup akibat pandemi 2019 lalu. Penduduk Chinatown mulai pindah ke area pertengahan kota dan membuka toko atau usaha mereka .

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: