Pasar Bengkulu, Inilah Pusat Kota Pertama di Kota Bengkulu, Ada Bentengnya Lagi

Pasar Bengkulu, Inilah Pusat Kota Pertama di Kota Bengkulu, Ada Bentengnya Lagi

Kantor Lurah Pasar Bengkulu-Azmaliar Zaros-

BENGKULU, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Bengkulu adalah ibukota Provinsi Bengkulu saat ini. Walaupun usianya Kota Bengkulu ini sudah tua, akan tetapi ada juga orang belum tahu letak pusat Kota Bengkulu pertama tempo dulu tersebut. 

Dimana ya pusat Kota Bengkulu pertama? Ada yang menduga-duga di Kampung China (sekarang masuk kelurahan Malabero), dekat Benteng Marlborough. Ada pula yang mengira-ngira di Pasar Bengkulu. Mana yang benar? Mau tahu! Ikuti laporan Wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID berikut ini.

 

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

UNTUK mengetahui sejarah awal Kota Bengkulu itu memang tidak mudah. Pasalnya, buku ataupun prasasti sebagai rujukannya tidak ada. 


Salah satu kawasan Pemukiman warga Pasar Bengkulu-Azmaliar Zaros-

Menurut tokoh adat Bengkulu yang juga pernah jadi Ketua I Badan Musyawarah Adat (BMA) Kota Bengkulu, Rasyid Ibrahim, pusat Kota Bengkulu  pertama itu adalah di Pasar Bengkulu itu.

Alasannya, Pasar Bengkulu itu adalah Kota tertua di Kota Bengkulu ini. Sudah lama ada penduduknya. Penduduknya juga banyak. Bahkan, Kota ini dijuluki dengan Kota Tuo.

Rasyid sendiri tidak tahu secara pasti kapan lahirnya Pasar Bengkulu itu. Masalahnya, sejak dia lahir, Pasar Bengkulu itu sudah ada. Penduduk Pasar Bengkulu itu sendiri adalah menetap di sepanjang aliran sungai Bengkulu dan sepanjang Pantai Pasar Bengkulu.

Pada zaman itu warga menetap di daerah ini karena mudah untuk mencari air, berintegrasi dan berkomunikasi dengan warga lainnya. Mata pencaharian penduduk pada zaman dahulu adalah bertani. Sebagian lagi melaut. 

’’Pada zaman dahulu itu ikannya masih banyak dan orang sangat mudah mencari nafkah,’’jelasnya.


Lokasi Mesjid Al-Mujahidin ini dahulu adalah tempat umat Islam melakukan salat Jumat-Azmaliar Zaros-

Waktu itu, Kota ini ramai dikunjungi orang pada Hari Jumat. Seluruh penduduk Bengkulu dari berbagai penjuru datang ke Pasar Bengkulu. 

Ada datang berjalan kaki. Ada pula pakai rakit bambu. Daerah dekat aliran Sungai Bengkulu datang memakai rakit sambil membawa hasil hutan (rempah-rempah, sayuran).


Inilah Kawan Kota Tuo Bengkulu-Azmaliar Zaros-

Seperti dari Tanjung Agung, Tanjung Jaya. Rakitnya itu dibuat lima lapis. Tujuanya membuat lima lapis itu, untuk memperkuat rakitnya agar tidak karam karena bermuatan barang-barang. Kemudian, barang-barang hasil hutan yang dibawa juga aman, tidak kena air.

Rakit itu kemudian dibuka dan dijual kepada penduduk di seputaran Pasar Bengkulu. Rakit yang ditinggalkan adalah yang paling atas untuk peralatan mereka pulang ke daerahnya kembali.

Pada hari Jumat ini mereka melakukan transaksi jual beli dengan cara tukar-menukar barang. Ada yang menukar ikan laut dengan sayuran, ada yang menukar kelapa dengan bahan makanan lainnya.


Sepanjang Aliran Sungai Pasar Bengkulu yang langsung tembus ke laut ini dahulu banyak rakit yang bersandar membongkar hasil hutan-Azmaliar Zaros-

Selain datang untuk berjualan, mereka itu juga bermaksud untuk melakukan ibadah salat Jumat. Sebab di daerah ini ada mesjid. Sedangkan ditempat tinggal mereka tidak ada mesjid. Jadi, sambil menjual hasil hutan, mereka bisa melaksanakan ibadah salat Jumat berjemaah. 

Pada hari Jumat ini, semua kegiatan dan aktivitas bertani, aktivitas nelayan dihentikan. Mereka melaksanakan ibadah salat Jumat secara khusyuk.

Hari Jumat ini betul-betul dipatuhi warga. Siapa yang masih bekerja di denda. Orang Islam benar-benar menghormati hari Jumat ini.  

Penduduk Pasar Bengkulu ini pada zaman dahulu padat sekali. Jumlahnya mencapai ribuan KK. Sebagai gambaran, untuk di daerah pinggiran sungai, rumah penduduk ada dua lapis. Sedangkan untuk pinggiran pantainya ada 4 lapisan.


Monumen perjuangan rakyat Pasar Bengkulu-Azmaliar Zaros-

Lama kelamaan daerah ini kena abrasi pantai. Sehingga penduduknya dipindahkan ke Lempuing secara bertahap tahun 1982-1983. 

Jumlah Kepala Keluarga yang dipindahkan itu ada 360 KK. Ada pula yang pindah secara pribadi ke daerah lain.

’’Mereka yang dipindahkan itu adalah yang rumahnya hancur karena abrasi pantai tadi,’’jelasnya.

Saat ini, penduduk Kota Bengkulu yang ada di Pasar Bengkulu itu adalah 2 lapisan saja. Yaitu, sebelah sungai ada dua lapisan dan sebelah pantainya juga ada dua lapisan.

Alasan keduanya, benteng Inggris pertama kali dibangun di Pasar Bengkulu ini. Yaitu, Benteng York. Benteng ini dibangun tahun 1685. Setelah benteng York ini dibangun, kemudian dipindahkan ke Benteng Marlborough yang ada ada di Kampung China sekarang.


Lahan SDN 57 Pasar Bengkulu ini adalah Lokasi Benteng York-Azmaliar Zaros-

 

Pemindahan ini dilakukan karena lokasinya yang sempit. Juga karena alur sungai yang dangkal. Sehingga kapal-kapal yang mau merapat untuk memuat dan membongkar rempah-rempah yang ada di Benteng York itu susah.

Akibat sulitnya memuat rempah-rempah, maka dicarilah tempat lain yang lebih strategis untuk bersandar kapal. Setelah diteliti, daerah yang pas adalah di ujung karang (Lokasi Benteng Marlborough sekarang-red)

 

Dengan dipindahnya benteng York ini ke Ujung Karang tersebut, pusat keramaian di Pasar Bengkulu secara perlahan berkurang. Karena, pusat perniagaan sudah pindah ke daerah seputar Benteng Marlborough. Sehingga daerah sekitar Kampung China, Malabro, Pasar Pantai jadi ramai. Pasar Bengkulu akhirnya jadi Kota tua.(**) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: