Gubernur Rohidin: Jurnalis Dibutuhkan Untuk Urusan Stunting yang Sistemik & Kronik

 Gubernur Rohidin: Jurnalis Dibutuhkan Untuk  Urusan Stunting yang Sistemik & Kronik

Gubernur Bengkulu optimis komunikasi efektif jurnalis media mampu mengedukasi pemahaman stunting di masyarakat-Raditya Farosta-

BENGKULU, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Gubernur Bengkulu, H Rohidin Mersyah menyampaikan pentingnya peran jurnalis dalam menangani stunting yang merupakan kejadian yang sifatnya sistemik dan kronik.

BACA JUGA:Nyaris Makan Korban Jiwa, Jembatan Ulak Tanding Ini Sungguh Memprihatinkan

 

 

 

 

"Jadi membutuhkan betul peran kerja bergerak bersama semua kepentingan. Pemerintah telah merumuskan dari sisi regulasi kebijakan, pananganan secara berjenjang dan anggaran yang cukup. Maka tentu dari semua kebijakan tersebut perlu dikomunikasikan dan diinformasikan. Kemudian dilakukan edukasi secara produktif yang melibatkan jurnalis," kata Gubernur usai menghadiri acara Forum Koordinasi Jurnalis dan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan BKKBN Provinsi Bengkulu tadi siang (30/5). 

 

 

 

Menurut Gubernur,  pemahaman apa itu stunting dan bagaimana terkait  penanganannya penting sekali.  Perlu, agar tidak keliru dalam penanganannya. Maka dari itu peran pemerintah dan media bersinergi menyampaikan komunikasi dan informasi  yang dapat mengedukasi masyarakat. 

BACA JUGA:Ada Apa? Polsek Giri Mulya Datangi Sekretariat Panwaslu Kecamatan

BACA JUGA:Lumba-Lumba di Langit Seluma, Pertanda Apa Ya?

 

 

 

Sementara itu, Plt Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Ardiansyah, SH, M.PH mengatakan, kegiatan Forum Koordinasi Jurnalis dan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Bengkulu ini  terlaksana dalam rangka membangun kerjasama yang optimal bersama mitra kerja.

Yakni, rekan – rekan jurnalis dan OPD  kab/kota terkait dengan penguatan pemberitaan terutama pemberitaan stunting yang merupakan bagian dari kampanye percepatan penurunan stunting yang diprakarsai oleh BKKBN. 

 

 

 

Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah memberikan sosialisasi dan promosi terkait stunting dan upaya penurunan stunting agar bisa dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat.

Terutama bagi kelompok komunitas yang dalam hal ini kami undang rekan – rekan jurnalis serta leading sektor kami di masyarakat, yakni penyuluh keluarga berencana dan juga mitra dari pemerintah kabupaten / kota yang diikuti oleh Kasi Advokasi dan KIE. 

 

 

 

Ini merupakan kegiatan kolaborasi dari dua bidang, yakni sekretariat dan advokasi, penggerakkan dan informasi (ADPIN), yakni kolaborasi tim humas dan AKIE.

Kolaborasi bersama ini menyatukan 2 target sasaran dalam satu kali kegiatan. Sadari, kampanye percepatan penurunan stunting tidak hanya milik BKKBN, atau milik pemerintah provinsi saja, namun percepatan penurunan stunting adalah milik kita bersama, upaya kita bersama.

 

 

 

Sehingga melalui pertemuan ini kami berharap kampanye percepatan penurunan stunting bisa dikolaborasikan dan dilaksanakan oleh semua pihak.

Tentulah kami sangat berharap peran dari rekan – rekan jurnalis terkait dengan pemberitaan stunting menjadi harapan yang bisa terwujud.  

BACA JUGA:900 Anggota ISEI Sambut Presiden Jokowi di Bengkulu

 

 

 

"Peran media sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat sangat penting. Namun saya harapkan kepada rekan-rekan media bahwa pers sebagai perantara harus terlebih dulu dengan seksama mendalami, mencermati informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat untuk membantu mensosialisasikan program – program kepada masyarakat, terutama terkait percepatan penurunan stunting," ujarnya.

BACA JUGA:Dipengaruhi Alkohol, Selebgram Milen Akui Cuma Tampilkan Bagian Dada

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: