Serial Abunawas: Mencari Kambing Hitam

Serial Abunawas: Mencari Kambing Hitam

Ilustrasi Abunawas bersama kambing-ist-radarbengkulu.disway.id

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Atas anjuran seorang tabib, Baginda disuruh sering minum susu kambing  agar dia selalu sehat.

''Agar Baginda awet muda dan sehat selalu,'' begitu saran tabib.

 

 

 

 

 

Tapi kambing yang dimaksud sang tabib seperti yang dikutip dari Majalah Mentari, bukan kambing sembarang kambing. Tapi, kambing betina berbulu hitam. Tanpa setitik pun warna lain.

''Pokoknya hitam polos. Tanpa warna lain,'' jelas sang tabib.

Tidak mudah memang mencari kambing seperti yang dimaksud sang tabib. Dalam keadaan sulit seperti itu, siapa lagi yang dimintai tolong kalau bukan Abunawas.

 

 

 

 

 

''Abunawas, telusuri seluruh penjuru Baghdad. Cari kambing betina berwarna hitam pekat. Tanpa ada setitik pun warna lain,'' titah Baginda kepada Abunawas, setelah si cerdik ini datang ke istana.

''Mana ada kambing betina seperti itu Baginda?'' Abunawas mencoba mengelak.

''Kalau tidak sulit, buat apa memanggilmu kemari,'' jawab Baginda tak mau kalah sengitnya.

BACA JUGA:Menyingkap Tambo Suku Rejang di Provinsi Bengkulu (19) - Marga Tubai di Bagi Jadi Dua

 

 

 

 

 

Abunawas segera sadar. Titah Baginda tidak bisa dibantah. Dia harus bisa menyiasati agar Baginda puas dengan hasil usahanya itu.

''Baiklah Baginda.Hamba akan mencarinya .Tapi, hamba perlu ongkos untuk kesana kemari,'' pinta Abunawas.

''Kalau soal itu jangan khawatir. Aku beri engkau seratus dinar. Nanti kalau engkau berhasil mendapatkan kambing betina itu, akan aku tambah lagi hadiahnya,'' janji Baginda.

 

 

 

 

 

''Tapi kalau tidak berhasil, apa ada sanksinya?''

''Jelas! Kau harus masuk penjara selama tiga bulan!''

''Haa?!''

Berbekal uang seratus dinar, Abunawas berkelana menyusuri segala pojok negeri Baghdad. Tapi sampai seminggu mencari, kambing yang dimaksud Baginda belum ketemu juga. Ada yang berwarna hitam pekat, tapi ada setitik warna putih di punggungnya. Baginda jelas akan menolaknya.

 

 

 

 

 

''Tapi kambing itu hampir mendekati keinginan Baginda,'' gumam Abunawas tatkala menjumpai seekor kambing berwarna hitam pekat.

''Yang lain tampak lebih jelas nodanya (warna lain-red),'' gumamnya lagi.

Iseng-iseng , Abunawas menanyakan pada pemiliknya.

''Seandainya kambing itu aku beli, berapa harga yang akan engkau tawarkan?''


Para pedagang kambing saat berada di istana-radarbengkulu.disway.id

 

 

 

 

Mengetahui gelagat Abunawas sangat berminat membeli, pemilik kambing menawarkan dengan harga senak perutnya saja.

''Lima ratus dinar! Pas, tidak boleh kurang sedikit pun!,'' jawab pemilik kambing jual mahal.

Abunawas hanya geleng-geleng kepala mendengar tawaran itu.

 

 

 

 

 

''Sayang kambingmu ada setitik warna putih di punggungnya. Seandainya noda itu tidak ada, kambingmu akan kubeli tanpa kutawar lagi,'' ujar Abunawas berlagak kaya.

Pemilik kambing tersenyum kecut mendengar penjelasan Abunawas.

''Tapi baiklah,'' hibur Abunawas kepada pemilik kambing. ''Walau tidak jadi membeli kambingmu, tapi aku minta sehelai bulu ekornya saja. Untuk sehelai bulu yang kau berikan kepadaku, kau kuberi hadiah uang seratus dinar.''

 

 

 

 

 

Betapa kaget pemilik kambing. Sehelai bulu ekor kambing dihargai seratus dinar?

Tapi, perasaan kaget itu segera sirna, tatkala Abunawas benar-benar mengeluarkan uang seratus dinar dari balik bajunya . Tanpa menunggu lama, pemilik kambing mencabut sehelai bulu dari ekor kambingnya dan diserahkan kepada Abunawas. 

 

 

 

 

 

Baginda kaget bukan kepalang tatkala Abunawas tiba di istana.Berbekal uang seratus dinar dia hanya mendapatkan sehelai bulu ekor kambing. Baginda marah bukan kepalang.

''Kau benar-benar bodoh! Kau hamburkan uang begitu banyak hanya untuk sehelai bulu ekor kambing!'' hardik Baginda tak habis pikir.

 

 

 

 

 

''Tenang Baginda. Jangan marah dulu. Sebentar lagi pasti banyak orang berbondong-bondong ke istana untuk menawarkan kambingnya. Baginda tinggal memilih mana yang Baginda suka,'' jawab Abunawas meyakinkan Baginda.

Berita Abunawas membeli sehelai bulu ekor kambing seharga seratus dinar , akhirnya tersebar kemana-mana. Orang-orang tahu, siapa yang memerintahkan Abunawas berbuat seperti itu. Para pemilik kambing yang berwarna hitam pekat akhirnya berbondong-bondong ke istana.

 

 

 

 

 

''Kalau sehelai bulu ekor kambing yang ada nodanya saja Baginda berani membayar seratus  dinar, bagaimana dengan kambingku yang benar-benar berwarna hitam pekat tanpa ada setitik pun noda di dalamnya,'' begitu pikir para pemilik kambing.

Sekitar dua puluh ekor kambing betina hadir di istana . Semuanya berwarna hitam pekat. Tanpa ada setitik noda pun di tubuhnya. Baginda jadi kesulitan memilihnya.

 

 

 

 

 

Di saat Baginda berada dalam kebimbangan, Abunawas tampil di depan.

''Baginda mengucapkan terima kasih atas tawaran kalian,''Abunawas berpidato di hadapan para pemilik kambing. ''Tapi Baginda hanya butuh seekor kambing saja. Maka dari itu, siapa yang menawarkan harga yang paling murah, itulah yang akan dibeli Baginda.''

 

 

 

 

 

Taktik Abunawas ternyata jitu juga. Para pemilik kambing hitam akhirnya berlomba menawarkan harga yang paling murah. Daripada pulang dengan tangan hampa, pikir para pemilik kambing. Pada akhirnya Baginda bisa membeli seekor kambing hitam pekat dengan harga lima puluh dinar saja.

''Bagaiman Baginda? Hamba tidak bodoh kan?'' sindir Abunawas  setelah acara jual beli usai.

''Ya.. ya, kuakui kau sangat cerdik,'' respon Baginda kepada Abunawas sekenanya saja.

 

 

 

 

 

''Kalau begitu, mana hadiah yang Baginda janjikan dong? Kan kambingnya sudah Baginda dapatkan? Tunggu apa lagi!'' tagih Abunawas tegas.

''Kalau masalah uang, selalu saja kau tidak pernah lupa,''sentil Baginda seraya mengulurkan uang seratus dinar  kepada Abunawas yang memang sudah disiapkan sebelumnya.

Yang diberi hanya mesem-mesem , membuat gatal hati orang yang melihatnya. Termasuk Abu Jahil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id / mencari kambing hitam