Imbas Lambatnya Pembahasan APBD- P, Ratusan Perangkat Desa di Mukomuko Terancam Tidak Gajian 2 Bulan

Imbas Lambatnya Pembahasan APBD- P, Ratusan Perangkat Desa di Mukomuko Terancam Tidak Gajian 2 Bulan

Ketua DPRD Mukomuko, M. Ali Saftaini, SE-SENO-

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Ratusan perangkat desa di Kabupaten Mukomuko terancam tidak gajian 2 bulan pada tahun 2023 ini. Hal ini terjadi imbas dari pembahasan APBD-Perubahan tahun 2023 yang belum tentu arah. 

BACA JUGA:Kuota Haji Bengkulu Untuk Lansia Tertinggi se Nasional, Totalnya 1.636

 

 Ketua DPRD Mukomuko, M. Ali Saftaini, SE saat dikonfirmasi RADARBENGKULU.DISWAY.ID  tidak menepis ada kewajiban Pemkab Mukomuko menambah transfer Alokasi Dana Desa (ADD) untuk menambah anggaran penghasilan tetap (Siltap) perangkat Desa. Ruang penambahan itu dapat dilakukan di APBD-Perubahan. 

"Seharusnya tambahan ADD untuk Siltap perangkat desa itu sekitar Rp 5 miliar. Dan penambahan itu di APBD-Perubahan. Kalau dibahas dan disepakati," ungkap Ali menerangkan, Kamis (14/9). 

BACA JUGA:Dalam Hitungan Jam, Pasar Murah Beras di Kaur Habis Diserbu Emak-Emak

 

Munculnya "tunggakan" transfer ADD ke Kas desa ini, terang Ali, setelah keluarnya Peraturan Bupati (Perbup) mengenai Siltap perangkat desa. Siltap perangkat desa naik, namun pada APBD Murni tahun 2023 belum dibarengi dengan bertambahnya ADD. Yang ditaksir kebutuhan untuk desa sekitar Rp 72 miliar, ADD tahun 2023 baru sebesar Rp 65 miliar. 

"Jadi, Siltap perangkat desa disesuaikan dengan angka pada Perbup, tapi, yang terjadi anggaran kurang. Oleh sebab itu, skemanya ditambah di APBD-P. Nah, kalau APBD-P tidak dibahas, gaji perangkat desa ini turut terancam," papar Ali.

BACA JUGA:Resep Ikan Peda Pepes Mangga, Kuliner Indonesia Gurih Nikmat

 

Untuk kelanjutan pembahasa rangkaian APBD-Perubahan ini, tambah Ali, pihaknya menunggu kesiapan eksekutif. Untuk RKUA-PPAS itu sudah dibahas. Tapi belum ada kesepakatan. Karena pihak eksekutif minta waktu.

"Kami kurang tahu, eksekutif minta waktu ini buat apa. Karena saat pembahasan RKUA-PPAS dari eksekutif tidak banyak komentar. Kami menunggu. Hari ini kami menyurati lagi eksekutif untuk meminta kejelasan," pungkas Ali.

BACA JUGA:Desa Wisata Bunga Edelweiss Buat Kamu Nyaman dan Bahagia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id