Cerpen: Diversitas Gemilang
Cerita pendek--
“Pasti dong…Kita harus bisa membuat bangga nama sekolah, ” timbal Vebi tiba-tiba mengangkat tangan yang di genggam.
Hari demi hari mereka rela latihan. Tak kenal siang, malam, mereka habiskan waktu istirahat untuk latihan. Menentukan sebuah lirik lagu saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena banyak pendapat yang membuat mereka harus mempertimbangkan agar tidak salah langkah.
Setelah seminggu berlalu, tinggal satu minggu lagi waktu untuk membuat lagu itu. Dalam satu minggu itu Vita, Melani, Vebi dan Dina bingung karena lagu yang mereka buat masih sedikit.
Pada hari sabtu, mereka full latihan dari pagi sampai sore, disaat latihan terjadi perang mulut antara Vita dan Vebi disaat menentukan lirik dibagian reff.
“Ih… kenapa reff nya gini Veb. Jangan lirik lagu dari Yogyakarta terus dong. Mentang-mentang kamu dari Yogyakarta dan kamu gunakan terus lirik itu. Ambil yang dari Bengkulu, Jakarta atau Jawa Tengah. Jangan mau kamu sendiri,” bentak Vita dengan muka marah sambil menunjuk kearah Vebi.
“Gak usah bentak-bentak lah. Aku gak suka ya dibentak-bentak gini Ngomong baik-baik kek,” gumam Vebi dengan raut wajah kesal.
“Udah-udah, jangan berantem. Mending kita lanjut buat ini, besok udah harus dikumpul loh,” ucap Melani dan Dina menenangkan suasana.
Akhirnya mereka lanjut membuat lagu dan membuang jauh-jauh rasa kesal yang tadinya membara. Waktu demi waktu berlalu ,tepat pukul 22.00 malam lagu yang mereka buat akhirnya selesai. Dimalam itu juga mereka mengumpulkan lagu kepada Bu Yeni untuk di posting.
Capek,senang bercampur aduk yang Vita dan teman-teman rasakan.
“Terima kasih ya teman-teman. Berkat kekompakan kalian akhirnya lagu yang kita buat selesai. Vebi maaf ya kemarin aku bentak-bentak kamu, ” ujar Vita dengan rasa bahagia disertai rasa bersalah didirinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar bengkulu