Teteskan Air Mata, Fatmawati Menjahit Bendera Merah Putih dalam Keadaan Hamil Tua

 Teteskan Air Mata, Fatmawati  Menjahit Bendera Merah Putih  dalam Keadaan Hamil Tua

Fatmawati-Azmaliar Zaros-radarbengkulu

Pada saat itu kain merah dan putih sangat sulit didapatkan, termasuk barang barang bekas impor seluruhnya berada ditangan Jepang. 

BACA JUGA:Wow! Kirab Bendera di Tanah Kelahiran Ibu Agung Fatmawati Diikuti Ribuan Masyarakat

 

Atas berkat bantuan dari Shimizu yang merupakan salah  seorang perantara dalam perundingan Jepang dan Indonesia, pada akhirnya Fatmawati mendapatkan kain merah dan putih, atas bantuan yang diusahakan oleh Shimizu lewat pembesar Jepang. 

Semenjak itulah Fatmawati menghabiskan waktunya untuk menjahit bendera merah putih dengan fisiknya yang cukup rentan. 

 

Ia menjahit bendera merah putih tersebut dalam keadaan hamil tua dan sudah waktunya untuk melahirkan putra sulungnya, tidak jarang kala itu Fatmawati sering meneteskan air mata kala menjahit bendera merah putih .

 

Dalam perjalanan hidupnya, Fatmawati diabadikan namanya di Bandar Udara Fatmawati Soekarno di kota Bengkulu dan RSUP Fatmawati di Jakarta Selatan dan nama stasiun MRT Fatmawat,i salah satu MRT Jakarta. Kediamannya di Bengkulu kini telah menjadi museum. (*)

 

Referensi: Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, dkk, Ibu Indonesia Dalam Kenangan, Bank Naskah Gramedia bekerja sama dengan Yayasan Biografi Indonesia, 2004

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu