Teteskan Air Mata, Fatmawati Menjahit Bendera Merah Putih dalam Keadaan Hamil Tua

 

RADARBENGKULU - Hj Fatmawati Soekarno merupakan istri dari presiden pertama Indonesia, yaitu Ir. Soekarno yang menjadi ibu negara pertama Indonesia dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan dikenal sebagai sosok pahlawan dalam jasanya yang menjahit bendera merah putih. 

Fatmawati terlahir dari orangtua yang berasal dari suku Minangkabau, yakni Sumatera barat , dengan orangtuanya keturunan dari  putri Indrapura keluarga raja kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, salah seorang pengusaha dan tokoh Muhammadiyah Bengkulu. 

BACA JUGA:Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (30-Habis) - Selamat Tinggal Kota Bengkulu

 

Bertepatan pada tanggal 1 Juni  1943 ia menikah dengan Soekarno yang merupakan Presiden pertama Indonesia , dan dari pernikahannya itu ia dikaruniai dengan 5 orang putri dan putra. 

Fatmawati dikenal dengan sosok wanita yang anti dengan poligami. Semenjak Soekarno meminta izin kepada Fatmawati untuk menikahi Hartini, ia lebih memilih meninggalkan bekas istana negara.

BACA JUGA:Sukarno Nikahi Fatmawati dengan Cara Tak Lazim, Dikisahkan oleh Keduanya

 

Pada tanggal 14 Mei 1980 Fatmawati meninggal dunia di Kuala lumpur , Malaysia dengan usia genap 57 tahun karena mengalami serangan jantung pada saat melakukan perjalanan dari umroh dari Mekkah. Ia kemudian dimakamkan di Karet Bivak Jakarta. 

Setelah berjalan satu tahun pernikahannya dengan Soekarno, Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia.  Bendera merah putih pun boleh dikibarkan dan juga lagu kebangsaan Indonesia Raya boleh dinyanyikan. 

BACA JUGA:Fatmawati Tinggal di Rumah Sukarno Sebelum Menikah, Inggit Jadi Cemburu

 

Dengan akan dijanjikannya kemerdekaan itu, Fatmawati berpikir bahwa tentunya sangat memerlukan bendera merah putih untuk dikibarkan di Pegangsaan 56 Jakarta. 

Sumber: radarbengkulu