Pemuda Ini Meninggal Dengan Cara Tidak Wajar, Sama Seperti Mahasiswi UNIB

Pemuda Ini Meninggal Dengan Cara Tidak Wajar, Sama Seperti Mahasiswi UNIB

Rumah duka pemuda nekad akhiri hidup dengan cara yang tidak wajar dilakukan-Ist-

RADAR BENGKULU - Kejadian nekad mengakhiri hidup dengan cara tidak wajar yakni gantung diri kembali terulang di kota Bengkulu.

Kali ini seorang pemuda mengakhiri hidup dengan cara tidak wajar. Kejadian ini tepat sehari setelah aksi mahasiswi unib gantung diri.

Data terhimpun, pemuda yang dimaksud berinisial FE (22) warga Kampung melayu. Entah apa penyebabnya sehingga dia nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

BACA JUGA:Mahasiswi UNIB Meninggal Dengan Cara Tidak Wajar, Ini Pesan Terakhirnya

Kejadian tragis ini masih dalam penyelidikan oleh tim kepolisian Kota Bengkulu untuk mengungkap motifnya.

Dari informasi yang diperoleh, korban yang merupakan seorang pemuda ini ditemukan tergantung di dalam rumahnya pada pukul 01.10 WIB, Kamis (30/11). Empat saksi mata, antara lain Her, Pit, Wan, dan Hed  yang lagi melaksanakan ronda di Pos Kamling, menjadi saksi pertama peristiwa tragis ini.

BACA JUGA: 7 Game Online Populer Tahun 2023 dan Game PUBG Menjadi Terpopuler di Dunia!

Sebelum kejadian, ayah korban, Hedi Novriyanto sempat berbincang dengan anaknya sebelum melaksanakan ronda.

Hedi Novriyanto kembali pulang tidak lama setelah itu, dan suara minta tolong terdengar dari rumahnya. Para saksi segera mendatangi sumber suara tersebut dan menemukan korban sudah tergeletak di lantai dapur dalam keadaan meninggal dunia.

BACA JUGA:Jangan Ditiru, Penjual Martabak Nekat Gantung Diri

Dalam upaya pertolongan, Hedi Novriyanto segera melepaskan tali yang menggantung korban menggunakan pisau. Korban kemudian ditempatkan di atas lantai rumah, dan bantuan dari warga sekitar pun segera dipanggil. Pukul 01.19 WIB, saksi pertama Heriadi menghubungi Unit Opsnal Polsek Kampung Melayu.

Kapolresta Bengkulu, Kombespol Aris Sulistyono, melalui Kapolsek Kampung Melayu, AKP Rahmat, mengkonfirmasi bahwa jenazah korban masih berada di rumah dan akan segera dibawa ke Desa Durian Sebatang, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu menggunakan ambulance.

Meskipun pihak keluarga menolak untuk melakukan autopsi, kepolisian tetap melakukan koordinasi untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait kejadian ini.

Sebuah surat pernyataan dari ayah kandung korban dituangkan di atas materai Rp. 10.000,-, menyatakan penolakan terhadap autopsi dan memberikan izin untuk penyerahan jenazah kepada keluarga. Kondisi ini dijelaskan oleh Kapolsek Kampung Melayu, AKP Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: