Kades Padang Serasan Babak Belur Dikeroyok 4 Orang

Kades Padang Serasan Babak Belur Dikeroyok 4 Orang

Salah seorang diduga tersangka yang melakukan pengeroyokan kepada Kades Padang Serasan diamankan tim Totaici Sat Reskrim Bengkulu Selatan-Fahmi-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Nahas dialami Kades (Kepala Desa) Padang Serasan, Kecamatan Pino Raya bernama Wiwin dikeroyok empat orang warga hingga babak belur

Terungkap, perihal pengeroyokan yang dialami Kades ini karena soal uang. Menurut laporan yang masuk ke Polres Bengkulu Selatan, kejadian berawal saat Kades ingin menagih uang miliknya yang dipinjam si pelaku pengeroyokan.

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Tidak Usulkan CPNS Tahun 2024 Karena Ini

 

Namun bukannya uang yang didapat, malah banyak bekas lebam dibagian tubuhnya akibat dikeroyok.

Saat ini pelaku pengeroyokan berinisial H ( 46 Tahun), buruh tani, warga  Desa Tebat Kubu, Kecamatan  Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan dan  AR alias E ( 23 tahun) sudah ditangkap. Keduanya  merupakan bapak dan anak dan sudah ditahan oleh Tim Totaici Sat Reskrim Bengkulu Selatan.

BACA JUGA: Diamankan Polisi, KPU Bengkulu Selatan Terima Logistik Alat Bantu Coblos Tuna Netra

 

Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir SIK melalui Kasat Reskrim AKP Susilo SH MH mengatakan, dari laporan tersebut   maka pada hari Jumat, 5 Januari 2024 sekira pukul 23.00 WIB Tim Totaici Polres Bengkulu Selatan mendapat informasi keberadaan pelaku. Kemudian Tim Totaici menuju ke tempat kediaman pelaku dan mengamankan kedua terduga tersangka

"Adapun kejadian tersebut berawal dari Wiwin yang berniat menagih utang kepada tersangka H. Dalam hal itu korban  terlebih dahulu memerintahkan salah seorang anak buahnya untuk datang lebih dulu ke rumah pelaku penganiayaan mengetahui apakah H ada di rumah apa tidak," ucap Susilo diruang kerjannya Minggu, 7 Januari 2024.

BACA JUGA:20 Persen dari 142 Desa di Bengkulu Selatan Tidak Taat Bayar Pajak

 

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 4  Januari 2024 sekira pukul 19.15 WIB. Saat Irsa Saputra yang diminta oleh Kades Padang Serasan  mendatangi terlapor untuk menagih utang kepada bapaknya  E.

Akan tetapi bapaknya E tidak ada di rumah. Kemudian Irsan Saputra  menelpon korban ( Kades Padang Serasan ) untuk memberitahu bahwa bapak E tidak ada di rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu