Dempo Xler Apresiasi Inovasi Teknologi E Voting yang Digunakan KBM BEM UNIB dalam Proses Pemira

 Dempo Xler Apresiasi Inovasi Teknologi E Voting yang Digunakan KBM BEM UNIB dalam Proses Pemira

implementasi e-voting dalam Pemira Unib-ist-

RADAR BENGKULU - Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu (Unib) telah sukses menyelenggarakan Pemilihan Umum Raya (Pemira) dengan menggunakan sistem e-voting (sistem elektronik berbasis internet).

Untuk diketahui, Pemilu Mahasiswa Unib yang  mengungkapkan sistem elektronik atau e-voting. Melalui aplikasi e-voting, dilaksanakan pada Jumat dari pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB pada Jumat 23 Febuari 2024.

Pada PEMIRA kali ini ada dua calon. Yakni Paslon Nomor 01, Fadhil Rakhmad dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) bersama Devinta Rahma Vianti dari Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), bertarung melawan Paslon Nomor 02, Ridhoan Parlaungan Hutasuhut dari Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Yoandha Audritama Ihza Kesuma dari Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian (FP).

Dari mahasiswa aktif, yang berjumlah 18.126 orang, memiliki hak suara dalam Pemira tahun ini. Tingkat partisipasi mencapai 35 persen, dengan total suara yang masuk sebanyak 6.358 suara. Hasil penghitungan menunjukkan keunggulan yang jelas, dimana Paslon Nomor 02 berhasil meraih 4.426 suara atau 69,61%. Sedangkan Paslon Nomor 01 memperoleh 1.932 suara atau 39,39%.

Dengan demikian, ditetapkan Paslon Nomor 02, Ridhoan dan Yoandha, sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden Mahasiswa Unib. Keputusan ini akan segera disampaikan kepada pihak Rektorat Unib untuk pengesahan lebih lanjut.

Dengan menggunakan teknologi e-voting, Unib telah menorehkan sejarah baru dalam penyelenggaraan pemilihan mahasiswa, menunjukkan komitmen mereka untuk memanfaatkan inovasi teknologi dalam mendukung proses demokrasi dan partisipasi aktif mahasiswa. Langkah ini diharapkan akan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dalam proses demokrasi kampus.

 

Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, Si.IP, M.AP.

"Saya apresiasi pemilihan Presma (Presiden Mahasiswa) BEM Unib menggunakan e-voting. Ini telah menunjukkan kemajuan teknologi atau yang saya sebut smart skill," ungkap Dempo Xler, yang merupakan mantan Presma Unib.

Dempo berharap bahwa sistem e-voting bisa diterapkan dalam pemilihan umum di seluruh Indonesia. Termasuk pemilihan kepala desa, pemilihan legislatif di berbagai tingkatan (DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota), dan pemilihan kepala daerah (Gubernur, Walikota, dan Bupati).

"Ini sudah perlu dipikirkan penyelenggaraan, terutama mengingat akan ada pemilihan kepala daerah dalam waktu dekat. Menurut saya, sistem e-voting bisa diterapkan dengan sukses," kata Dempo.

Dengan menggunakan e-voting, lanjutnya, anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pemilihan bisa diminimalisir. Karena, tidak lagi memerlukan logistik. Seperti pada sistem konvensional. 

Penyelenggara hanya perlu menyiapkan infrastruktur teknologi yang dibutuhkan. Terlebih lagi, hampir seluruh masyarakat kini telah memiliki akses ke perangkat handphone Android. Bagi yang tidak memiliki, bisa difasilitasi oleh penyelenggara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: