Kekuatan Sabar
Prof. Dr. H. Hery Noer Aly, MA -Adam-radarbengkulu
Di dalam ibadah dibutuhkan sabar. Karena di dalam ibadah ada mekanisme menyalahi keinginan hawa nafsu dan memaksanya kepada yang tidak disukainya, serta meninggalkan kondisi rileks dan nyaman.
Semua itu menuntut orang beribadah untuk meneguhkan dirinya pada kesabaran serta menanggung kesusahan guna melaksanakan ibadah secara maksimal sesuai yang diridai Allah Ta’ala. (Maryam, 65).
Didalam melaksanakan dakwah juga diperlukan kesabaran (Thaha, 130 dan 132; Luqman, 17). Karena, banyak sekali dijumpai sikap-sikap tidak suka dan menyakiti dari halayak. Perjalanan dakwah Nabi Saw, misalnya, penuh dengan penyiksaan oleh kaum Quraisy terhadap beliau, keluarganya, dan para pengikutnya.
Demikian pula dalam menghadapi musibah dan hal-hal yang tidak disukai, sabar pasti dibutuhkan. Sebab, dunia ini merupakan tempat ujian dan cobaan bagi manusia. Orang Mukmin harus memahami hakikatnya dan harus menyadari bahwa tidak ada seorang pun di dunia yang tidak diuji dengan suatu ujian (al-Anbiya’, 35 dan Muhammad, 31)
Maka mari kita mengisi bulan suci Ramadan ini dengan berbagai kegiatan yang menjadikan kita menjadi orang-orang yang bersabar. Kita laksanakan perintah Allah Ta’ala, yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap-siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (Ali ‘Imran, 200).()
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu