MTs Negeri 2 Bengkulu Tengah Gelar Khataman Al-quran

MTs Negeri 2 Bengkulu Tengah Gelar   Khataman Al-quran

Siswa MTsN 2 Bengkulu Tengah menjalankan Kegiatan Khatam Al-Quran-Agus-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan bertabur pahala. Untuk mendapatkan keberkahan di bulan suci ini, MTsN 2 Bengkulu Tengah menjalankan Kegiatan Khatam Al-quran. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pesantren Kilat Ramadan yang dilaksanakan setiap pagi, mulai 18 Maret hingga 04 April 2024. Kegiatan ini diawali dengan Dhuha berjamaah, dilanjutkan dengan tadarus, baru setelahnya siraman rohani.

BACA JUGA: Perbaikan Jembatan Rusak Akibat Banjir Bandang di Bengkulu Tengah Akan Gunakan Dana Inpres

 

Awaludin selaku koordinator kegiatan mengatakan, dewan guru, terutama yang mengampu mata pelajaran keagamaan, menjadi pengisi ceramah secara bergiliran dan dengan materi yang bervariasi. Mulai dari Hikmah Bulan Ramadan, Hukum dan Tata Cara Ibadah serta Perilaku, hingga Zakat.

"Dengan disampaikannya materi penting ini, diharapkan pengetahuan dan ketaqwaan peserta didik dapat meningkat. Sehingga lulusan MTsN 2 Bengkulu Tengah benar-benar dapat menjadi insan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berakhlak mulia, serta bertaqwa kepada Allah SWT," jelasnya.

BACA JUGA: Zakat Fitrah Tertinggi di Bengkulu Tengah Rp 45 Ribu, Terendah Rp 30.000

 

Ditambahkan, dilaksanakannya pesantren kilat ini adalah untuk membentuk anak menjadi lebih baik lagi, untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta untuk lebih memahami isi kandungan Al-quran.

"MTsN 2 Bengkulu Tengah memiliki enam rombel. Setiap rombel mendapat jatah membaca Al-quran sebanyak lima juz untuk tiga kali pertemuan. Itu artinya mereka bisa khatam hanya dalam waktu tiga hari," jelasnya. 

BACA JUGA:MIN 1 Bengkulu Tengah Gelar Pesantren Kilat

 

Menurutnya, ini prestasi yang membanggakan untuk sebuah program pembiasaan. Semoga setelah berakhirnya bulan Ramadan, peserta didik tetap membawa kebiasaan baik ini dalam kehidupan sehari-hari. 

"Bagaimanapun, untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki,  perlu adanya keseimbangan antara menggapai kepentingan hidup di dunia dan menyiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat," tuturnya. ()

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu