Janji Allah SWT Dalam Al-Qur’an dan Syarat Terwujudnya Janji Allah SWT

Janji Allah SWT Dalam Al-Qur’an dan Syarat Terwujudnya Janji Allah SWT

Ilham Robyansa-Adam-radarbengkulu

Janji Allah Ta’ala yang sebanyak itu, sebagiannya mungkin tidak kita dapati saat ini. Misalnya kaum Muslimin dalam keadaan kuat dan mulia, berkuasa di muka bumi, mendapatkan berkah dari langit dan bumi pada skala umat Islam sebagai suatu bangsa.

Sedangkan dalam skala individu terkadang didapati ada orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT namun justru memilih jalan hidup yang sesat, menjadi penyembah hawa nafsu dan mengikuti langkah-langkah setan.

 

Pada skala rumah tangga, saat berkeluarga juga tidak mendapatkan kebahagiaan sama sekali. Hidupnya terasa hampa meski kaya raya, sehingga mencari kompensasi melakukan berbagai perbuatan yang dilarang agama untuk mengisi kekosongan jiwanya dan kehampaan kehidupan rumah tangganya.

Lantas dimanakah problemnya ? Jelas, problemnya bukan pada janji Allah Ta’ala. Allah Ta’ala Maha Benar dengan segala firman-Nya.

 

Berarti problemnya pada diri kita sendiri sebagai orang beriman. Kita belum berhasil memenuhi sifat iman yang benar sebagaimana yang dimiliki oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW , para tabi’in dan orang-orang shaleh yang mengikuti jalan hidup mereka dengan baik.

Terpenuhinya janji itu bila kaum muslimin memenuhi syaratnya. Yaitu memiliki iman yang benar. Iman yang benar menurut para ulama Ahlus sunnah wal Jamaah bukan sekadar membenarkan dengan hati dan mengucapkan dengan lisannya.

 

Namun juga harus diikuti dengan amal shalih yang dilakukan dengan anggota badannya. Itulah unsur-unsur penyusun iman yang benar. Pembenaran dengan hati, pernyataan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal anggota badan.

Tiga komponen iman yang benar tersebut bila benar-benar terpenuhi secara sempurna, maka akan menjadikan pemilik iman tadi menjadi orang bertakwa kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar takwa. Dia telah membenarkan ayat-ayat Allah dan ajaran Rasul-Nya sepenuh hati. Lalu menyatakannya secara lisan dengan mengikrarkan syahadat atas keimanan tersebut.

 

Kemudian diiringi dengan melaksanakan seluruh perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi seluruh larangan, serta tunduk dan patuh, lahir batin kepada hukum-hukum dan syariat Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. 

Itulah yang dijelaskan oleh para ulama bahwa syarat utama terpenuhinya janji Allah Ta’ala kepada orang-orang beriman adalah bila orang-orang beriman benar-benar mewujudkan iman yang benar kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu