Menegakkan Keadilan dan Rasa Persaudaraan

Menegakkan Keadilan dan Rasa Persaudaraan

Wawan Karnawan-Adam-radarbengkulu

 

Tidak akan sampai daging dan darah hewan itu kepada Allah SWT. Yang sampai kepada-Nya adalah iman dan ketaqwaan kita dalam melaksanakannya.

 

Hadirin jamaah Idul Adha Yang Berbahagia

Di hari yang mulia ini, totalitas penghambaan kita kepada Allah SWT kembali  diperbaharui. Keimanan di hati ini kembali dikokohkan melalui lantunan  pengagungan kepada Allah SWT  dalam takbir, tahlil, dan tahmid yang  dikumandangkan oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. 

Demikian pula  suara talbiyah yang tak putus-putusnya dibaca oleh para jamaah haji di Makkah,  Arafah, Mina, dan tempat-tempat sekitarnya. Labbaikallâhumma labbaik,  labbaika lâ syarîka laka, labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, lâ  syarîka lak.

 

Melalui takbir, kita kembali menyadari bahwa segala kebesaran dan keagungan hanyalah milik Allah SWT semata. Melalui tahlil, kita segarkan kembali  komitmen untuk hanya menyembah Allah SWT Yang Maha Esa. Melalui tahmid, kita ungkapkan segala kesyukuran atas limpahan nikmat tak terkira sepanjang masa.

 

Melalui talbiah, para jamaah haji memenuhi panggilan Allah SWT, berkomitmen untuk menjaga keyakinan tauhid, mengakui sepenuh hati bahwa segala kerajaan dan kenikmatan hanyalah milik Allah SWT semata.

Di hari-hari ini, bumi dan langit bergetar dengan kumandang suara takbir, tahlil, tahmid dan talbiyah dari para hamba Allah SWT yang memperbaharui komitmen keyakinannya.

 

Allahu Akbar.. Allahu Akbar... Allahu Akbar Wa Lillahil Hamdu

Kesempurnaan keyakinan dan ketundukan sebagai hamba Allah SWT ini, dapat  kita teladani dari kehidupan Nabi Ibrahim alaihissalam. Nabi Ibrahim dan  keluarganya adalah teladan sempurna, dalam penyerahan diri kepada Allah, dan contoh yang agung tentang kesungguhan dalam menjalankan dan mendakwahkan ajaran-ajaran Islam. 

Ketundukan yang sempurna ini, kadang tidak dapat dipahami oleh akal pikiran, dan tak dapat diterima oleh perasaan. Yang bisa menerimanya hanyalah  jiwa yang penuh dengan keimanan dan keyakinan. Dan Nabi Ibrahim alaihissalam telah menunjukkan kepada kita, bagaimana keimanan dan keyakinan yang  sempurna itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu