11 Tahun Menanti, Akhirnya Dinas Perikanan Mukomuko Bisa Membenahi BBI di Desa Lubuk Pinang

11 Tahun Menanti, Akhirnya Dinas Perikanan Mukomuko Bisa Membenahi BBI di Desa Lubuk Pinang

11 Tahun Menanti, Akhirnya Dinas Perikanan Mukomuko Bisa Membenahi BBI di Desa Lubuk Pinang-Seno-

 

RADAR BENGKULU, MUKOMUKO - Pada tahun 2024 ini, Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko bakal membenahi Balai Benih Ikan (BBI) yang berada di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, setelah 11 tahun nihil dana.

Hal ini disampikan langsung oleh Kadis Perikanan, Eddy Apriyanto, SP., M.Si. 

Kata Eddy, pembenahan balai benih ikan atau BBI ini tujuannya agar unit pelaksana teknis Dinas Perikanan itu mampu menyediakan bibit ikan air tawar yang dibutuhkan masyarakat pembudidaya. 

"Untuk mengoptimalkan BBI, tahun ini kita menambah sarana dan prasarana guna meningkatkan produksi benih ikan," ungkap Eddy kepada Radar Bengkulu. 

Penambahan sarana dan prasarana BBI yakni pembangunan satu kolam baru dan rehabilitasi kolam rusak.

Kolam baru ini akan digunakan untuk pembesaran benih ikan air tawar dari ukuran satu hingga dua menjadi ukuran tiga dan seterusnya.

Sementara itu, kolam yang direhabilitasi akan digunakan untuk induk ikan dan pemijahan

"Untuk rehab kita sesuaikan dengan ketersediaan dana. Anggran ini bersumber dari DAK tahun ini yakni anggaran sebesar Rp 131 juta akan digunakan untuk pembangunan kolam baru, sementara Rp 400 juta akan dialokasikan untuk merehabilitasi kolam yang rusak," bebernya.

Dikatakannya, bahwa pembangunan kolam ikan tersebut merupakan kabar baik, karena instansi tersebut baru tahun ini kembali mendapatkan penambahan sarana prasarana perikanan setelah 11 tahun.

Sejak tahun 2013, tidak ada kegiatan pembangunan atau rehabilitasi di BBI. 

Ada sebanyak 19 kolam BBI terdapat di Kecamatan Lubuk Pinang, namun hanya 11 kolam yang masih aktif.

Sisanya tidak dapat digunakan karena bocor dan mengalami kerusakan di bagian dinding.

"Kami menggunakan sumur bor dengan mesin penggerak dan penyedot agar produksi ikan tetap berlangsung. Namun, air dari sumur bor memiliki keterbatasan dibandingkan air irigasi,* pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: