Kualitas Cabai dari Pulau Enggano Lebih Unggul dari Curup, Rejang Lebong, Lampung, atau Pagar Alam di Sumsel
Kualitas Cabai dari Pulau Enggano Lebih Unggul dari Curup, Rejang Lebong, Lampung, atau Pagar Alam di Sumsel-Ist-
radarbengkuluonline.id - Kualitas Cabai asal Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, diakui memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan Cabai dari daerah lain seperti Curup, Rejang Lebong, Lampung, atau Pagar Alam di Sumatera Selatan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Hepi Oktaria, seorang distributor cabai di Kota Bengkulu.
Hepi Oktaria, yang menjalankan usaha distribusi cabai dengan nama Evi Sumber Lombok di Pasar Minggu, Kota Bengkulu, menjelaskan bahwa cabai dari Enggano memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh cabai dari daerah lain.
"Cabai Enggano itu lebih bagus, karena cabainya kering jadi tidak gampang busuk dan lebih pedas. Karena mereka menanamnya itu tidak pakai mulsa jadi masih tanam secara alami," ujarnya.
Salah satu keunggulan utama cabai Enggano adalah kandungan airnya yang lebih sedikit, sehingga cabai tersebut lebih kering dan tidak mudah busuk.
Selain itu, cabai ini juga memiliki rasa yang lebih pedas dan aroma yang lebih kuat.
Kondisi ini membuat cabai Enggano lebih diminati oleh para pedagang dan konsumen di Kota Bengkulu.
"Cabai Enggano memiliki kualitas yang lebih baik karena kandungan airnya lebih sedikit dibandingkan cabai dari daerah lain. Ini membuat cabai tersebut lebih awet dan tidak mudah busuk. Selain itu, rasanya juga lebih pedas dan aromanya lebih kuat," kata Hepi.
Hepi menambahkan bahwa metode penanaman cabai di Enggano yang masih alami, tanpa menggunakan mulsa, juga berkontribusi pada kualitas cabai yang lebih baik.
"Para petani di Enggano menanam cabai secara alami tanpa mulsa. Metode ini ternyata menghasilkan cabai dengan kualitas yang lebih unggul," jelasnya.
Meskipun kualitasnya unggul, pasokan cabai Enggano ke Kota Bengkulu masih terbatas. Hepi menjelaskan bahwa ia hanya mendapatkan pasokan sekitar 2 ton per pengiriman. "Mereka itu kan ngirimnya tergantung kapal, jadi cuma sekitar 2 ton saja. Sekarang ini karena musim panas jadi pasokannya juga berkurang," ungkap Hepi.
Keterbatasan pasokan ini disebabkan oleh faktor transportasi yang bergantung pada kapal.
Pengiriman cabai dari Pulau Enggano ke Kota Bengkulu hanya bisa dilakukan saat ada kapal yang beroperasi, sehingga jumlah cabai yang dikirim juga terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: