200 Kepala Desa Terang-Terangan Hadir Konsolidasi dan Mendukung Helmi Hasan - Mian di Pilgub Bengkulu

200 Kepala Desa Terang-Terangan Hadir Konsolidasi dan Mendukung Helmi Hasan - Mian di Pilgub Bengkulu

200 Kepala Desa Terang-Terangan Hadir Konsolidasi dan Mendukung Helmi Hasan - Mian di Pilgub Bengkulu -Windi-

Salah satu fokus utama dari pasangan Helmi Hasan dan Mian adalah pembaruan di berbagai sektor, terutama pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Menurut Tengku Zulkarnain, banyak desa di Bengkulu yang mengalami permasalahan serius, terutama dalam hal infrastruktur yang jauh dari memadai. Hal ini, lanjutnya, berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa, terutama di sektor pertanian.

 

“Kita hadir dengan slogan ‘pembaruan’. Pembaruan yang dimaksud adalah perbaikan di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur yang mampu menjangkau seluruh desa,” jelasnya. “Jika kita lihat kondisi di desa-desa di Provinsi Bengkulu, terasa sekali bahwa infrastruktur sangat memprihatinkan. Banyak jalan yang rusak parah, dan hal ini mempengaruhi produktivitas masyarakat, terutama di sektor pertanian,” tambahnya.

 

Dalam konsolidasi tersebut, para kepala desa juga berkesempatan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Salah satu isu yang paling banyak disoroti adalah kondisi infrastruktur, terutama jalan-jalan provinsi yang rusak dan tidak pernah tersentuh perbaikan selama bertahun-tahun.

 

“Banyak kepala desa yang menyampaikan bagaimana kondisi jalan provinsi di wilayah mereka tidak pernah diperbaiki selama puluhan tahun. Ini menjadi perhatian serius, terutama untuk desa-desa yang memiliki potensi besar di sektor pertanian,” ujar Zulkarnain.

 

Tengku Zulkarnain juga menyoroti pentingnya perbaikan akses infrastruktur menuju sentra-sentra pertanian, seperti perkebunan kelapa sawit. Menurutnya, tanpa akses yang memadai, produk pertanian dari desa-desa di Bengkulu akan sulit bersaing dengan daerah lain, seperti Riau dan Sumatera Utara.

 

“Jika jalan-jalan dan akses ke sentra-sentra pertanian tidak diperbaiki, produk pertanian kita, terutama kelapa sawit, akan tetap tertinggal dari segi harga dibandingkan daerah lain seperti Riau dan Sumatera Utara. Infrastruktur yang buruk menyebabkan biaya distribusi tinggi dan mengurangi daya saing produk kita,” jelas Zulkarnain. (Wij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: