Pemprov Bengkulu Mesti Waspada Inflasi Meningkat Menjelang dan Saat Natal Tahun Baru
Waspadai Inflasi Meningkat Menjelang Natal dan Tahun Baru, Pemda Bengkulu Diimbau Antisipasi Kenaikan Harga Pangan.-Poto web LM-
Disamping bahan pangan, lonjakan harga pada sektor lain, seperti angkutan udara dan penyediaan jasa, juga menjadi pendorong utama inflasi.
Win Rizal menegaskan bahwa tim pengendali inflasi daerah perlu bekerja ekstra untuk mengantisipasi kenaikan harga di sektor-sektor ini.
"Kenaikan harga pangan ini sering kali terjadi bersamaan dengan kenaikan tarif angkutan udara dan sektor jasa lainnya. Untuk itu, diperlukan langkah antisipasi dari tim pengendali inflasi daerah agar lonjakan inflasi bisa ditekan," jelasnya.
Ia menambahkan, kenaikan inflasi di akhir tahun tidak hanya dipengaruhi oleh faktor suplai dan permintaan, tetapi juga oleh faktor psikologis masyarakat.
Banyak masyarakat yang terdorong untuk berbelanja lebih dari kebutuhan mereka menjelang perayaan besar, seperti Natal dan Tahun Baru.
Perilaku konsumtif ini bisa menjadi faktor pemicu lonjakan inflasi yang cukup signifikan.
"Kadang inflasi itu bukan sekadar soal supply dan demand. Kebutuhan sebenarnya cukup, tetapi ketika Natal, masyarakat cenderung berbelanja lebih banyak dari biasanya. Jadi, ada faktor psikologis yang turut berperan," ungkapnya.
Guna mengendalikan kenaikan inflasi, Win Rizal menekankan perlunya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai konsumsi yang bijak, terutama di masa-masa liburan akhir tahun.
Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat berbelanja sesuai kebutuhan tanpa berlebihan, sehingga harga-harga komoditas pokok dapat tetap stabil.
"Dibutuhkan edukasi dan sosialisasi yang baik di tengah masyarakat untuk memastikan belanja sesuai kebutuhan. Jadi, bukan sekadar masalah stok barang, tetapi juga soal kebiasaan konsumsi masyarakat. Himbauan ini perlu ditekankan agar masyarakat tidak boros menjelang Natal," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan perlunya pengawasan ketat terhadap rantai distribusi barang di pasar agar tidak terjadi penimbunan yang bisa memicu kelangkaan.
Pengendalian harga juga diharapkan dapat dilakukan melalui operasi pasar jika ditemukan kenaikan harga yang tidak wajar.
BPS Provinsi Bengkulu menilai pencapaian inflasi di wilayah ini masih cukup terkendali.
Namun, Win Rizal berharap agar inflasi di tiga bulan terakhir tahun ini tidak mengalami lonjakan yang mengganggu stabilitas harga.
"Harapannya, harga-harga tetap terkendali dalam tiga bulan terakhir ini. Ini memang pekerjaan rumah yang cukup berat, tetapi kami optimis bahwa inflasi dapat tetap berada di rentang target antara 1,5 hingga 3,5 persen," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: