Operasi Kapal Keruk PT Titan Dihentikan Karena Masalah Ini

Operasi Kapal Keruk PT Titan Dihentikan Karena Masalah Ini

Operasi Kapal Keruk PT Titan Dihentikan Karena Masalah Ini-Windi-

 

 

Sementara itu Kepala KSOP Kelas III Pulau Baai, M. Israyadi, menjelaskan bahwa KSOP Kelas III Pulau Baai memiliki wilayah kerja yang mencakup Pulau Baai, Kota Bani, Bengkulu Utara, Mukomuko, dan Kaur.

 Terminal Khusnul, yang menjadi lokasi operasi kapal keruk, telah diberikan izin oleh Kementerian Perhubungan sejak tahun 2010 dan berfungsi sebagai pelabuhan sementara. 

Salah satu tugas utama terminal ini adalah memelihara alur pelayaran agar kapal-kapal dapat masuk ke terminal dengan lancar.

 

"Kami telah memberikan izin kepada PT Titan Wijaya untuk melakukan pengerukan di alur Terminal Khusnul. Karena terminal ini merupakan terminal khusus, terdapat dua opsi pembuangan pasir hasil pengerukan, yaitu di laut dan di darat. Pasir yang dibuang di laut ditempatkan sekitar 7 mil dari tepi pelabuhan. Sedangkan pembuangan di darat menggunakan pompa," jelas Israyadi.

 

 

Namun, masalah muncul ketika PT Titan Wijaya belum memenuhi kewajibannya terkait pembayaran PNBP untuk pemanfaatan ruang laut.

PNBP ini merupakan kontribusi yang harus dibayarkan oleh setiap perusahaan yang memanfaatkan ruang laut untuk kegiatan komersial, dan pembayaran ini dilakukan setiap kali operasi berlangsung.

 

"PT Titan Wijaya seharusnya membayar PNBP ini ke kas negara, namun hingga saat ini kewajiban tersebut belum dipenuhi. Akibatnya, tim pengawas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terpaksa menghentikan operasi kapal keruk yang mereka operasikan," kata Israyadi.

KSOP Kelas III Pulau Baai berharap PT Titan Wijaya segera menyelesaikan administrasi yang diperlukan agar penyegelan terhadap kapal keruk tersebut dapat segera dicabut, dan Terminal Khusnul bisa kembali beroperasi secara normal. 

"Ini hanya masalah administrasi. Bukan masalah hukum atau pelanggaran lainnya. Jika administrasinya selesai, operasional kapal bisa kembali berjalan," tutur Israyadi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: