Kasus Stunting Ditargetkan Tidak Ada Kenaikan di Kabupaten Kaur Tahun 2025
Kepala Bapperida Kabupaten Kaur Dr Ir. Hiftario Syaputra ST,M Si melaksanakan rembuk aksi percepatan penurunan stunting-Hendri-radarbengkulu
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Kaur Gelar Jalan Sehat dan Senam Bersama, Meriahkan Peringatan HKN ke-60
Begitu juga dengan Kabupaten Kaur prevalensi stunting mengalami kenaikan sebesar 1,9 persen atau 14,3 persen tahun 2023 dari sebelumnya 12,4 persen tahun 2022.
"Prevalensi stunting cenderung naik dari tahun ke tahun perlu menjadi perhatian serius dan konsen kita semua mengatasi secara bersama dengan melibatkan unsur pentahelix atau multipihak yang terdiri dari unsur pemerintahan, akademisi, masyarakat, swasta dan masyarakat bersatu padu bersinergi serta berkomitmen," jelasnya.
BACA JUGA:KPU Kabupaten Kaur Gelar Simulasi dan Bimbingan Teknis
BACA JUGA: MIN 2 Kaur Gelar Karnaval dengan Atribut Pakaian Pahlawan
Ditambahkan, strategi yang diperlukan untuk penurunan stunting di tahun 2025 yaitu dengan mapping anggaran. Dalam artian seluruh kegiatan yang berkaitan stunting bertambah hampir 100 persen peningkatan untuk anggaran.
Karena, anggaran tersebut menjadi fokus utama dalam memberikan pelayanan penurunan stunting kepada masyarakat. Tahun 2025 sudah di ploting anggaran Rp 30,3 Miliar. Sedangkan di tahun 2024 ini hanya disiapkan Rp 9 Miliar.
BACA JUGA:Pemkab Kaur Gelar Sosialisasi Zakat, Infaq dan Sedekah Bagi ASN
"Kita berharap di tahun 2025 tidak ada kenaikan kasus stunting, di tahun 2026 akan terjadi penurunan kasus stunting hingga 2 persen dengan hasil mapping anggaran di tahun 2025," tuturnya.
Faktor penting yang wajib diperhatikan agar upaya penurunan stunting tepat sasaran, yakni tersedianya kualitas data, perbaikan data stunting yang akan menjadi rujukan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi intervensi stunting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu