Ini Ciri - Ciri Hamba yang Dikehendaki Baik Oleh Allah SWT
M. Sururi, M.H.I-Adam-radarbengkulu
Dan diperlihatkanlah aib-aib dalam dirinya sendiri.
Hamba yang baik tidak sibuk dengan sesuatu yang tidak berguna. Mencari-cari aib sesamanya. Membicarakan keburukan orang lain. Terlebih, merasa dirinya lebih baik dan memandang orang lain terlalu buruk. Sungguh, hal tersebut jauh dari diri seorang hamba yang baik.
Hamba yang baik adalah hamba yang tidak pernah membicarakan keburukan orang lain.
Ia oleh Allah disibukkan dengan aib-aib pribadinya. Ia disibukkan dengan berintrospeksi diri, Muhasabatun Nafsi. Mencari-cari kekurangan diri sendiri untuk kemudian ia perbaiki agar kelak ia benar-benar menjadi hamba yang baik.
Hal ini senada dengan perkataan ulama ahli hikmah:
"Beruntunglah bagi orang yang disibukkan dengan aib pribadinya dari pada aib-aib manusia."
Terlepas dari itu semua, Ba'dul Hukama', sebagian ulama ahli hikmah juga menerangkan bahwa sesungguhnya manusia sudah bisa meraba-raba nasibnya apakah ia ditakdirkan manjadi orang baik atau sebaliknya. Yaitu dengan melihat aktivitas sehari-harinya. Apakah ia dimudahkan dalam kebaikkan ataukah tidak.
Jika iya, maka ia benar-benar ditakdirkan menjadi orang baik. Karena mereka (ulama ahli hikmah) berkata:
Tiap-tiap manusia itu dimudahkan untuk apa ia diciptakan.
Jadi, ketika seorang hamba selalu diliputi dengan kebaikan-kebaikan, maka beruntunglah manusia itu. Ia ditakdirkan menjadi orang baik. Jika sebaliknya, na’udzubillah min dzalik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu