Pendangkalan dan Abrasi di Alur Pulau Baai, Pintu Gerbang Ekonomi Bengkulu Kritis

Pendangkalan dan Abrasi di Alur Pulau Baai, Pintu Gerbang Ekonomi Bengkulu Kritis

Pendangkalan dan Abrasi di Alur Pulau Baai,Pintu Gerbang Ekonomi Bengkulu Kritis-Windi-

 

Radar BengkuluPelabuhan Pulau Baai, sebagai pintu gerbang ekonomi Bengkulu, kini berada dalam kondisi kritis.

Pendangkalan alur yang semakin parah serta abrasi yang meluas menjadi ancaman serius bagi aktivitas pelayaran dan perekonomian daerah.

Dalam beberapa tahun terakhir, masalah ini belum menemukan solusi konkret, sehingga dampaknya mulai dirasakan oleh berbagai sektor, terutama ekspor.

BACA JUGA:Akibat Tolak Pasien Kecelakaan Lalu Lintas, 2 Rumah Sakit Diberi Teguran Keras

BACA JUGA:Dampak Pengerukan Alur Pulau Baai Terkendala, Ekonomi Bengkulu Terancam Terganggu

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, mengambil langkah tegas dengan meninjau langsung kondisi Pelabuhan Pulau Baai, Jumat (27/12). Bersama PT Pelindo, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Lanal Bengkulu, dan sejumlah pihak terkait, Rosjonsyah menyusuri alur pelabuhan menggunakan kapal untuk melihat lebih dekat dampak pendangkalan dan abrasi.

 

“Kondisi ini sangat memprihatinkan. Pendangkalan dan abrasi tidak hanya mengancam keselamatan pelayaran tetapi juga berdampak besar pada perekonomian Bengkulu,” tegas Rosjonsyah.

 

Saat ini, alur pelabuhan mengalami pendangkalan hingga minus 3 meter di bawah Lowest Water Spring (LWS), yang membuat kapal-kapal besar kesulitan bersandar. Lebih mengkhawatirkan lagi, abrasi di sekitar pelabuhan kini telah mencapai 1,3 kilometer, jauh lebih parah dibandingkan beberapa tahun lalu yang hanya 50 meter.

 

“Abrasi ini merusak fasilitas pelabuhan dan menimbulkan gelombang besar yang berisiko mengancam keselamatan pelayaran. Jika tidak segera diatasi, abrasi bahkan dapat merusak jembatan dan infrastruktur di sekitar pelabuhan,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: