Respon DPRD Provinsi Bengkulu Tentang Pendangkalan Alur Pulau Baai

Pendangkalan Alur Pulau Baai Belum ada kepastian Pengerukan, DPRD Siap Turun Tangan-Windi-
“Jangan sampai persoalan ini berlarut-larut tanpa solusi. Masyarakat Bengkulu menunggu aksi nyata, bukan hanya wacana,” pungkasnya.
Sebagai mena diketahuo kedalaman alur Pulau baik saat ini sekitar minus 2 Mean Low Water Spring (MLWS), hingga saat ini belum ada kejelasan.
Padahal pengerukan alur tersebut dinilai memiliki peranan yang sangat penting, terutama dalam mendukung kelancaran distribusi logistik baik masuk ataupun keluar dari Provinsi Bengkulu.
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, RA. Denni mengatakan, dari serangkaian rapat yang diikuti pihaknya, terkesan belum ada kejelasan sama sekali terkait rencana pengerukan alur tersebut.
"Bahkan siapa pihak yang bertanggungjawab atas pengerukan itu, belum ada kepastian," ungkap Denni.
Dilanjutkan Denni, terakhir ada kesan tarik-menarik antara PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai Bengkulu.
"Termasuk juga wacana pengerukan alur yang menerapkan sistem Joint Venture Company (JVC). Semuanya belum ada kejelasan sama sekali, makanya sampai dengan saat ini kita juga belum tahu seperti apa implementasi rencana pengerukan," kata Denni.
Menurut Denni, berdasarkan rapat yang pernah diikuti Pemprov Bengkulu, estimasi kebutuhan anggaran untuk melakukan pengerukan mencapai Rp 200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: