KHUTBAH IDUL FITRI: Idul Fitri Momen Menuju Peningkatan Ketaqwaan kepada Allah SWT

Dr. H. Khoiruman, M.Pd.I-Adam-radarbengkulu
Selanjutnya masih berkaitan dengan makna kembali kepada fitrah, maka tidak ada salahnya kita menyimak kata-kata hikmah berikut ini.
لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ يَلْبَسُ الْجَدِيْدَ، وَإِنَّمـَا الْعِـيْدُ لِـمَـنْ تَقْوَاهُ يَزيدُ
yang berarti, Bukanlah yang disebut hari raya itu hanya untuk orang yang berpakaian baru saja, atau alat parabot rumah tangga yang baru saja. Tapi, yang dinamakan hari raya itu adalah bagi orang yang bertambah taatnya kepada Allah Swt.
Walhasil, Idul Fitri selain melestarikan hubungan baik dengan Allah ( hablum minallah), Idul Fitri ini juga berfungsi sebagai sarana hubungan baik dengan sesama manusia (hablum minannas),serta hubungan baik dengan lingkungan sekitar kita.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rohimakumullah.
Setelah kita memahami bahwa Hari Raya Idul Fitri sebagai momen kembalinya manusia kepada kesucian, maka tugas selanjutnya adalah bagaimana orang yang beriman mempertahankan nilai nilai ketaqwaan yang sudah didapatkan selama bulan Ramadhan di luar bulan Ramadhan, dan ini tidak mudah. Karena, ada istilah mempertahankan itu lebih sulit dari mempertahankan.
Hadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Diantara cara kita mempertahankan ketaqwaan adalah dengan cara mengetahui ciri-ciri atau mengetahui indicator orang yang bertaqwa. Diantarnya ada dalam Surat Ali Imran ayat 33 s/d 36 yang intinya sebagai berikut:
1. Mereka yang senantiasa menginfakkan sebagaian hartanya baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit
2. Mereka yang mampu menahan amarah
3. Mereka yang berlapang dada memaafkan kesalahan orang lain
4. Mereka yang berbuat baik kepada orang yang mendholiminya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: