Mahasiswa - Dewan Provinsi Adu Mulut Saat Demo BBM

 Mahasiswa - Dewan Provinsi Adu Mulut  Saat Demo BBM

Mahasiswa sedang dialog saat diterima anggota DPRD Provinsi Bengkulu-Iwan-

 

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Ratusan mahasiswa kembali menyambangi gedung DPRD Provinsi Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Disampaikan oleh Korlap Aksi, Dhimas yang mengenakan jaket almamater Universitas Bengkulu (UNIB) ini bahwa mereka kembali turun ke jalan untuk menyuarakan suara rakyat.

"Kami kembali melakukan aksi menuntut agar harga BBM diturunkan. Dan kami lihat aksi kali ini semakin mempersempit ruang kami untuk bersuara karena saat ini pihak kepolisian telah memasang barikade kawat berduri untuk menghalangi kami," ujar Dhimas dari atas mobil komando, Senin (26/9).

Selanjutnya Dhimas mengajak rekan-rekannya untuk mendokumentasikan lewat handphone mereka barikade kawat dari pihak keamanan dan diminta untuk disebarluaskan lewat media yang ada seperti media kampus, dan media sosial pribadi para pendemo.

Sementara itu beberapa perwakilan pendemo ditemui oleh anggota DPRD Provinsi. Diantaranya Jonaidi, S.P., Sujono, S.P., Usin Abdisyah Putra, Raharjo Sudiro, dan Sri Rejeki. Dalam pertemuan dengan anggota dewan ini sempat ricuh.

BACA JUGA:Ada 1.000 Durian Disiapkan per Hari untuk Acara Festival Durian

Kericuhan sempat memanas antara anggota DPRD, Usin Abdisyah dengan Korlap Aksi, Agung Roihan. Sempat terjadi adu mulut antara keduanya, namun pihak keamanan dengan sigap mengendalikan situasi di ruang pertemuan.

Pada demo kali ini ada dua aksi yang bersepakat untuk bersatu menggelar aksi di gedung DPRD. Yakni aksi yang pertama dari mahasiswa dengan Korlap Agung Roihan. Aksi kedua dari koalisi petani dengan korlap Budi Pranata. Dalam aksi inipun tuntutan bertambah. Yakni tuntutan terhadap konflik agraria dan meminta adanya reformasi agraria.


Mahasiswa sedang dialog saat diterima anggota DPRD Provinsi Bengkulu-Iwan-

"Kami minta kepada DPRD untuk bisa ikut hadir dalam rapat paripurna DPRD," ujar Budi Pranata.

Senada dengan Budi, Agung Roihan juga mengatakan, "Kami meminta untuk bisa ikut dalam rapat paripurna DPRD," katanya.

BACA JUGA: Ini Kiat untuk UKM Bisa Dapatkan BBM Bersubsidi

Jonaidi, S.P., yang menjawab aspirasi pendemo mewakili DPRD Provinsi  mengungkapkan untuk paripurna tidak bisa dilakukan secara mendadak. "Untuk menggelar rapat paripurna itu ada mekanisme yang telah diatur dan itu tidak bisa dilakukan secara mendadak. Itu harus diagendakan. Harus diadakan rapat terlebih dahulu," ungkap Jonaidi.

"Kami siap rapat bersama adik-adik sekalian. Tapi, bentuknya bukan paripurna. Bukan di ruang rapat paripurna, untuk turun ke jalan pun kami siap," imbuh Jonaidi.

Hingga saat ini negoisasi antara perwakilan pendemo dengan anggota DPRD Provinsi Bengkulu masih terus berlangsung di dalam gedung DPRD dan diluar Korlap terus bersuara menyampaikan aksi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: