TINGKATKAN WAWASAN KEBUDAYAAN DENGAN LITERASI DIGITAL

Minggu 05-09-2021,16:30 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, KAUR - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya, Rabu, 28 Juli 2021, Jam 09.00 WIB.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Bengkulu yaitu, Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

IMANUR FIKRI NYGRAHA, M.PD (Wakasek Kurikulum SMK Kencana Bandung dan Dosen STIE Inaba Bandung), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Imanur memaparkan tema “WELCOMING GEN ALPHA; CHANCE AND CHALLEGE IN DIGITAL SKILL”. Imanur membahas fakta mengenai generasi alpha, generasi alpa menjadi generasi terbesar yang pernah ada, karena muncul saat dunia sedang mengalami pergeseran ke abad Asia. Ketika generasi alpha termuda mencapai usia dewasa pada tahun 2030, komponen kelas mengenah terbesar akan berasal dari Asia.

Efek teknologi pada generasi alpha, antara lain akan menjadi lebih terspesialisasi, peningkatan pengumpulan data akan memicu risiko, mereka akan mengalihdayakan lebih banyak aktivitas otak ke komputer, dan teknologi meningkatkan keterampilan tertentu. Perubahan besar-besaran sedang terjadi pada tenaga kerja, karena beberapa pekerjaan menghilang, dan pekerjaan baru muncul. Generasi Alpha akan memiliki karir di bidang yang sedang berkembangseperti keamanan siber, pengembangan aplikasi, dan cryptocurrency. Generasi alpha akan menjadi pembelajar sepanjang hayat, memegang banyak pekerjaan di berbagai karir. Generasi alpha perlu adaptif, terus meningkatkan keterampilan dan pelatihan ulang agar tetap relevan dengan perubahan yang diantisipasi saat.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh FENTIE EVIANTY, S.PD., MM (Wakasek Humas SMK Kencana Bandung). Fentie mengangkat tema “TIPS DAN PENTINGNYA INTERNET SEHAT”. Dalam pemaparannya, Fentie menjelaskan cyber safety atau internet sehat merupakan konsep penggunaan internet secara bijak dan sesuai dengan etika atau norma yang berlaku, tanpa membahayakan keamanan diri sendiri atau orang lain. Manfaat internet sehat, antara lain privasi dan informasi pribadi terjaga keamanannya, meminimalisasikan pembajakan akun, nyaman dalam akses informasi, serta terhindar dari bullying.

Tips untuk berinternet sehat, meliputi hindari spam di email, tidak memberikan informasi pribadi ke siapapun, selalu perbarui antivirus, membuat password yang kuat, mengurangi penggunaan wifi publik, waspadai peretas akun, dan perilaku yang baik di dunia maya. Internet sehat menjadikan masyarakat lebih waspada saat menggunakan internet. Membuat masyarakat lebih bijak dalam menggunakan internet.

Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh REKO SERASI, S.S., M.A (Akademisi UNFAS Bengkulu dan Founder Putera Puteri Kebudayaan Bengkulu). Reko memberikan materi dengan tema “LITERASI DIGITAL SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN WAWASAN KEBUDAYAAN”. Reko menjelaskan literasi digital ialah kemampuan menggunakan dan memamfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengomunikasikan konten/informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal. Era revolusi industri 4.0 yang memberikan tantangan bagi kehidupan manusia. Tantangan tersebut diantaranya terdapat pada bidang pendidikan yang dituntut untuk dapat menciptakan inovasi pembelajaran yang berbasis teknologi digital sebagai media atau sumber belajar.

Kebudayaan adalah bentuk hasil dari karya cipta, rasa, dan juga karsa dari manusia. Ruang lingkup yang mencakup banyak aspek-aspek kehidupan seperti dalam bidang hukum,agama atau keyakinan. Sifat-sifat kebudayaan, antara lain kebudayaan dapat diteruskan secara turun temurun, kebudayaan mempunyai nilai, kebudayaan dapat dibagikan, serta kebudayaan bersifat statis dan dinamis. Contoh pemanfaatan dunia digital untuk edukasi kebudayaan ialah menggunakan instagram untuk mengenalkan budaya daerah dengan mengunggah konten kebudayaan.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh ANDESTA IRAWAN, S.PD (Wakil Kepala SMKN 1 Kaur). Andesta mengangkat tema “ETIKA DIGITAL DALAM MENGENALI DAN MENYIKAPI BERITA HOAX”. Andesta membahas etika digital didefinisikan sebagai norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab terkait dengan penggunaan teknologi atau tata cara yang sopan dalam menggunakan media sosial kepada orang lain. Etika komunikasi digital, meliputi penggunaan bahasa yang sopan, mengendalikan emosi, menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas, menghargai privasi orang lain, dan tidak memancing perselisihan. Tujuan etika digital ialah untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lain.

Langkah-langkah etika digital yang baik, meliputi, tidak membagikan berita hoax, menggunakan bahasa yg baik, tidak mengusik privasi orang, membuat status yang baik, dan tidak menganggu digital orang. Tips mengenali dan menyikapi berita, dengan cara jangan mudah terprovokasi dengan judul berita, bersikap kritis terhadap apapun yang didapat, utamakan logika, lakukan konfirmasi, saring sebelum membagikan konten, jangan mudah percaya dengan gambar atau video yang muncul di internet, dan laporkan konten yang mengandung hoax.

Webinar diakhiri, oleh YOSI MAKALU (Penyanyi, Ketua Umum Siberkreasi, dan Influencer dengan Followers 88,5 Ribu). Yosi menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa generasi alpha akan menjadi pembelajar sepanjang hayat, memegang banyak pekerjaan di berbagai karir. Generasi alpha perlu adaptif, terus meningkatkan keterampilan dan pelatihan ulang agar tetap relevan dengan perubahan yang diantisipasi saat. Tips untuk berinternet sehat, meliputi hindari spam di email, tidak memberikan informasi pribadi ke siapapun, selalu perbarui antivirus, membuat password yang kuat, mengurangi penggunaan wifi publik, waspadai peretas akun, dan perilaku yang baik di dunia maya.

Contoh pemanfaatan dunia digital untuk edukasi kebudayaan ialah menggunakan instagram untuk mengenalkan budaya daerah dengan mengunggah konten kebudayaan. Langkah-langkah etika digital yang baik, meliputi, tidak membagikan berita hoax, menggunakan bahasa yg baik, tidak mengusik privasi orang, membuat status yang baik, dan tidak menganggu digital orang. Tips mengenali dan menyikapi berita, dengan cara jangan mudah terprovokasi dengan judul berita, bersikap kritis terhadap apapun yang didapat, utamakan logika, lakukan konfirmasi, saring sebelum membagikan konten, jangan mudah percaya dengan gambar atau video yang muncul di internet, dan laporkan konten yang mengandung hoax. (RLS)

Tags :
Kategori :

Terkait