2. Kelurahan Pondok Besi RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota ini memiliki Muara Dua dan Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa. Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi, Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus. Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan Pengantungan, Penurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya. Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris tebal atau hitam itu merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia. Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, dikirim ke email : radarbengkuluonline@gmail.com. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*) AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu Pondok Besi Bahannya Dibuat dari Besi Bekas Kapal PONDOK BESI sudah tidak asing lagi di Kota Bengkulu. Karena, daerah ini termasuk daerah lama. Kalau disebutkan nama Pondok Besi, mereka langsung tahu dimana letak daerah itu. Termasuk Anda. BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (1) Menurut tokoh masyarakat Kebun Keling yang letaknya berbatasan dengan Pondok Besi, Hanafi, daerah ini disebut dengan nama Pondok Besi karena dahulu ada sebuah pondok. Pondonya terbuat dari besi. Ukurannya, sekitar 8 X 8 meter. Pondok milik penjajah Inggris itu berfungsi untuk bekerja dan berteduh. Pondok dibuat dari besi karena saat ini banyak besi yang tak terpakai. Supaya besi itu bermanfaat, oleh para pekerja kapal dibuatkan untuk pondok. BACA JUGA:Kantor Pusat PT. Pamor Ganda Diamuk Massa Daerah ini dibuat Pondok Besi karena Tapak Paderi zaman dahulu adalah pelabuhan kapal atau lebih dikenal dengan Boom. Kapal-kapal yang rusak itu, kemudian diperbaiki di Pondok Besi. Alat yang digunakan untuk mendaratkan kapal itu ke darat menggunakan tenaga mesin. BACA JUGA:Polres Mukomuko Datangi SMKN 1 ‘’Saya dengar informasinya itu dari orangtua zaman dahulu. Saya sendiri tidak melihatnya secara langsung,’’jelas bapak yang lahir di Bengkulu tahun 1942 yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan ini. Selain untuk memperbaiki kapal-kapal yang rusak, di Pondok Besi itu juga dijadikan tempat membuat timah, membuat emas, tempat membuat besi-besi. Bahkan, ada besi-besi yang mereka buat itu dengan berat mencapai 300 kg. Besi ini kemudian kabarnya dibawa penjajah asing seperti Inggris dan Jepang ke negaranya.
Lokasi Kantor Lurah Pondok Besi-Azmaliar Zaros- Karena di daerah ini ada pondok dari besi, orang-orang biasa menyebut daerah di sekitar galangan kapal itu dengan nama Pondok Besi. Sebutan Pondok Besi ini terus menyebar dari mulut ke mulut. Sehingga akhirnya warga menyebut nama daerah ini dengan nama Kelurahan Pondok Besi. Setelah penjajah pergi, pondok besi ini sudah hancur. Siapa yang menghancurkannya, dia sendiri tidak tahu. Bisa jadi dihancurkan oleh penjajah itu sendiri dan bisa juga oleh penduduk setempat. Sebab, besi pada saat itu amat berharga. Lalu, mereka ambil untuk dijual. Lurah Pondok Besi termasuk daerah pantai. Daerah ini berbatasan dengan Samudera Indonesia, Kelurahan Tengah Padang, Kebun Keling, Kebun Roos. Penduduknya terdiri dari berbagai etnis dengan mata pencaharian juga berbagai bidang. Ada PNS, polisi, TNI, buruh, nelayan, pedagang, perajin, swasta. Yang terbanyak adalah nelayan. Ini karena wilayah Pondok Besi memang terletak di pinggir pantai. Untuk memberikan pelayan kepada warga tidaklah terlalu sulit. Pasalnya, daerah ini juga tidak terlalu luas. Luasnya hanya 9 hektare. Daerah ini memiliki 6 Rukun Tetangga (RT dan 2 Rukun Warga ( RW).(**)