KEPAHIANG, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Akibat dari kuota atau volume penyaluran jenis BBM Biosolar mengalami pengurangan kuota ke setiap SPBU/BPBUN dan SPBB yang ada di setiap wilayah, baik Kota Bengkulu maupun Kabupaten, hal tersebut membuat antrean di setiap SPBU mengalami antrean panjang. BACA JUGA:Puan Maharani: Siap-Siap Krisis Pertalite Sudah Dekat Akibat dari hal tersebut, membuat masyarakat khususnya pemilik angkutan mengalami kerugian hingga 50 persen lebih dari pendapatan biasanya. Seperti di kabupaten Kepahiang, berbagai keluhan sopir truk yang menjalani antrean bahan bakar hingga berhari-hari membuat pendapat menurut sangat drastis. BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (30) "Saya mengantre sejak malam kemarin. Ini belum tahu kapan akan dapat diisi bahan bakarnya. Sementara seperti saya, kerugian yang dialami akibat kesulitan BBM ini lebih dari 50 persen dari pendapatan biasanya," ungkap Ardi, salah seorang sopir angkutan. BACA JUGA:Jodi Tersingkir Dibabak Penyisihan, Ini 3 Nama Calon Sekda yang Lanjut ke Final Sulitnya mendapatkan BBM tersebut, masyarakat juga meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah agar tidak terjadi penurunan ekonomi secara berkepanjangan. Hal tersebut diungkapkan Endang Subandi, pengangkut material bangunan dari Batu Raja Palembang menuju Provinsi Bengkulu. "Mestinya pemerintah, baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah dengan kondisi seperti ini hampir di setiap wilayah, pemerintah harus mengambil tindakan dan solusi yang tepat bagi masyarakat."(crv)
Kesulitan BBM Solar, Masyarakat Rugi Hingga 50% Lebih
Sabtu 13-08-2022,12:10 WIB
Editor : Yar Azza
Kategori :