Mati Massal, Peternak Ayam Bengkulu Tengah Merugi

Minggu 13-11-2022,15:45 WIB
Reporter : Agus
Editor : Yar Azza

 

BENTENG, RADARBENGKULU.DISWAY.ID  - Jumlah ayam milik warga yang mati di Kabupaten Benteng bertambah. Jika sebelumnya terjadi di Desa Sukarami, Kecamatan Taba Penanjung dan Desa Dusun Baru II, maka hal yang sama kali ini terjadi di Desa Bajak I, Kecamatan Taba Penanjung.

Puluhan ayam yang mati ini diduga terjangkit Newcastle Disease Virus (NDV) atau penyakit tetelo.

"Tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Ayam semula sehat, lalu tahu-tahu mati," ungkap salah seorang peternak ayam Desa Bajak I, Adi Putra. 

Dijelaskan dia, ayam-ayam miliknya mati sejak seminggu terakhir dan berlanjut setiap hari hingga kemarin. Jumlah ayam miliknya yang mati bervariasi tiap harinya.

"Ayam saya ada 12 ekor, namun dalam tiga hari ini banyak yang mati dan kini hanya menyisakan 2 ekor lagi saja, itupun dalam keadaan sakit," jelasnya.

Ditambahkan, beberapa ekor ayam ternak milik warga mati di dalam kandang. Tidak hanya itu,  ayam mati juga ditemukan dipekarangan rumah. Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab matinya ayam tersebut secara mendadak, namun hal tersebut masih terus terjadi.

"Sebelumnya, belum pernah terjadi kejadian seperti ini," terangnya. 

Terpisah, sebelumnya warga Desa Sukarami, Kecamatan Taba Penanjung, Gusti (33) juga mengalami hal serupa, yakni ternak ayamnya juga mati mendadak.

"Ditempat saya kemarin ayam juga banyak mati mendadak. Jumlahnya hampir belasan ekor. Tidak ada tanda sakit sebelumnya dan tahu-tahu mati begitu saja," jelasnya.

Ditambahkan, akibat kejadian tersebut, dirinya ditaksir mengalami kerugian hingga sekitar Rp 500.000. Sebab ayamnya kategori siap jual.

"Kami berharap dinas terkait dapat segera melakukan penanganan terkait masalah ini, agar peternak unggas tidak terus mengalami kerugian," tegasnya. 

BACA JUGA: Begini Proses Tilang Etle di Kota Bengkulu

Dibagian lain, mendapati laporan adanya ayam mati mendadak, Dinas Pertanian (Distan) Benteng langsung merespon.

Kepala Distan Benteng, Endang Soemantri menjelaskan, setelah mendapatkan informasi adanya hewan ternak warga yang mati mendadak ia menurunkan tim untuk terjun ke lapangan guna mengambil sampel dari ayam yang mati mendadak. Namun sayangnya, ayam yang mati mendadak tersebut sudah dikubur oleh peternak ayam.

BACA JUGA:Lapas Bengkulu Ditetapkan Sebagai UPT Percontohan Manajemen Krisis Komunikasi

Sementara itu, ia menyarankan peternak meningkatkan bio security agar bisa mencegah penyakit masuk dan berkembang di dalam peternakan. Mulai dari sanitasi, vaksinasi, hingga disinfeksi. Peternak juga diminta memisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat, serta mengganti alas kandang dengan yang baru. 

Kategori :