Panen Perdana Demplot Pertanian Berbasis MA11 Hasilnya Luar Biasa

Kamis 08-12-2022,23:33 WIB
Reporter : Fahmi
Editor : Yar Azza

 

 

MANNA, RADARBENGKULUONLINE.COM -  Harapan Pemda Bengkulu Selatan begitu besar terhadap peningkatan kesejahteraan petaninya. Berbagai kerjasama terus dilakukan dengan berbagai pihak. Seperti dengan BI.

BI sebagai pemegang hak paten MA-11 atas pembelajaran yang diberikan kepada petani  saat ini sudah terbukti dengan panen perdana Demplot pertanian padi total organik terintegrasi berbasis Michrobacter Alfaafa (MA11) di Bengkulu Selatan. Dengan hadirnya teknologi melalui penerapan bioteknologi MA-11 dalam aplikasi pupuk organik ini bisa meningkatkan hasil panen petani.

Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi, SE. MM menyampaikan, saat panen perdana Demplot pertanian di lahan pertanian padi kelompok tani Pematang Gambir, Seginim itu mampu pengaplikasikan pertanian padi organik berbasis MA-11. Hal tersebut merupakan kerjasama dan inisiasi dari Bank Indonesia bersama dengan Anggota DPR RI Komisi XI, Susi Marleny Bachsin, SE. MM dan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Dengan begitu, kita bisa menggenjot peningkatan kualitas pertanian di Bengkulu Selatan. Memang telah dilakukan semaksimal mungkin, konsentrasi Pemkab Bengkulu Selatan pada revitalisasi dan rehabilitasi irigasi di Seginim dan Air Nipis adalah salah satunya. Bukan tanpa alasan, mengingat wilayah tersebut merupakan lumbung pangan Provinsi dengan lahan sawah lebih dari 3.000 hektar yang dialiri oleh irigasi Seginim Air Nipis, "ujar Gusnan di Pendopo Kamis (08/12). 

Tidak hanya di sektor peirigasian, Bengkulu Selatan juga mengupayakan intensifikasi pertanian dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang ada. Salah satunya adalah dengan pengaplikasian pertanian organik berbasis MA-11 dan sistem pertanian yang terintegrasi.

BACA JUGA:Bea Cukai Bengkulu Musnahkan Barang Senilai Rp 4,7 Miliar

Ini benar - benar menjadi sebuah harapan. Karena peningkatan penghasilan petani jauh lebih besar, dengan hasil yang melimpah dan kualitas beras pun terjaga. Bebas dari residu bahan - bahan kimia karena 100 persen organik. 

Bicara pertanian yang terintegrasi, Gusnan juga manyampaikan bahwa hal tersebut sejalan dengan program Paten (Peternakan Intensif Terpadu) yang berfokus pada pengandangan hewan ternak. Khususnya sapi bagi para peternak di Bengkulu Selatan. Melalui program Paten, maka masalah kelangkaan pupuk akan teratasi dengan memanfaatkan kotoran dari sisa metabolisme hewan ternak untuk dijadikan pupuk yang tentunya organik dengan biaya yang lebih murah.

BACA JUGA:Semen Padang Tetap Utamakan Mutu Untuk Membangun Negeri

Melalui pengaplikasian pertanian padi organic berbasis MA-11 ini, dengan 3 ekor sapi hewan ternak akan bisa menghidupi 1 hektar sawah dan dengan 1 hektar sawah akan mampu menghidupi 3 ekor sapi dengan pakan jerami dari sawah tersebut.

 

"Dengan hadirnya MA-11 di Bengkulu Selatan kita berharap akan dapat dikawinkan  dengan program Paten. Sehingga melalui pertanian dan peternakan terintegrasi akan dapat mendongkrak perekonomian petani di Bengkulu Selatan, "harap Gusnan.

 

 

Kategori :