Kodim 0408 Bengkulu Selatan Mempunyai Lahan Garapan untuk Pertanian Seluas 200 Hektar

Kodim 0408 Bengkulu Selatan Mempunyai Lahan Garapan untuk Pertanian Seluas 200 Hektar

Dandim Letkol Czi Bambang Santoso SH MSDS memantau lokasi lahan yang kurang produktif-Fahmi-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Program kerjasama antara TNI bersama  Pemerintah Daerah dan  Dinas Pertanian setempat yang tidak terkaper dengan Perluasan Area Tanam yang dilakukan, maka TNI juga mempunyai program ketahanan pangan tersendiri. Program ini merupakan perintah langsung dari Kasat bahwa setiap Kodim harus mempunyai lahan garapan untuk Pertanian seluas 200 hektar.

Dandim 0408 Bengkulu Selatan-Kaur, Letkol Czi Bambang Santoso SH MSDS menyampaikan, luasan lahan sebesar 200 hektar ini bertujuan untuk menutupi celah - celah pemenuhan kebutuhan pokok yang dilakukan oleh Dinas Pertanian bersama TNI.Disinilah peran aktif TNI untuk membantu masyarakat.

BACA JUGA: Pemda Bengkulu Selatan Terima PPPK untuk Seluruh OPD, Termasuk untuk Kecamatan dan Kelurahan

 

"Jangan sampai nantinya Indonesia kekurangan bahan kebutuhan pokok. Kalau nantinya tiba-tiba tiba negara luar tidak bisa lagi mengimpor berasnya ke Indonesia,dengan adanya garapan lahan tersebut kita mampu memenuhi kebutuhan bangsa kita sendiri," papar Bambang.

Sebelum kegiatan ini dimulai, pihaknya akan memantau ataupun mensurvei lokasi lahan di Bengkulu Selatan dan Kaur. Mana - mana lagi lahan yang tidak produktif. Bahkan, bisa saja nantinya akan membuka lahan - lahan yang baru untuk menunjang hasil panen.

BACA JUGA:Ini Dia Aset Pemda Bengkulu Selatan yang Bakal Direvitalisasi

 

Bedanya untuk program khusus ketahanan pangan TNI, berbeda dengan kegiatan Perluasan Area Tanam (PAT) dari Distan dan TNI yang mendapatkan bantuan pomparisasi Bengkulu Selatan 1200 hektar dan Kaur 1500 hektar.

"Untuk jenis tanamannya kita tidak fokus ke padi,tetapi juga ke jagung dan tanaman kebutuhan pokok lainnya. Intinya nanti kita akan bersinergi dengan pihak Distan, kelompok, serta masyarakat yang mempunyai kebun seperti kebun sawit, yang mana lahan tersebut bisa ditanami jagung. Dan benih- benih nantinya kita berikan secara gratis. Kita hanya sebagai penggerak, tetap masyakarat yang mengelolanya. Intinya, semuanya akan kita penuhi. Baik alat dan sebagainya. Hasilnya pun akan kita berikan langsung kepada masyarakat yang mengelola,"pungkas Bambang.() 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu