Dikatakan Jaharman, untuk PT. Bimex sebelumnya pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Anggaran tahun 2022 lalu menyiapkan penyertaan modal sekitar Rp 2,750 miliar.
BACA JUGA:Lagi, Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Kemenag Kerja Sama Membuat Kegiatan ETLL
BACA JUGA:Buruan Daftar, Ada Beasiswa CGS NU ke Tiongkok Tahun 2023
Hanya saja sayangnya penyertaan modal tersebut tidak bisa dicairkan lantaran pihak PT Bimex Bengkulu tidak melaporkan hasil pengelolaan keuangan pada tahun 2022.
"Untuk mengoptimalkan BUMD ini, kita sudah memberikan Rekomendasi untuk penyertaan modal sekitar Rp 2,750 miliar, tapi terpaksa gagal karena ada syarat administrasi yang tidak terpenuhi," jelas dia.
Jaharman menjelaskan untuk PT. Bengkulu Mandiri saat ini sedang melakukan mediasi dan koordinasi dengan pihak investor dari Malaysia untuk melakukan kerjasama pembangunan pabrik minyak goreng di Bengkulu.
BACA JUGA:Cascara, Produk Unik dari Mahasiswa UIN FAS Bengkulu
BACA JUGA:Agar Kendaraan Tidak Bodong, Jasa Raharja Imbau Pemilik Kendaraan Jangan Abaikan Surat Peringatan