Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (25) - Bung Karno Berpamitan Pergi

Kamis 20-07-2023,02:37 WIB
Reporter : Azmaliar Zaros
Editor : Yar Azza

Bung Karno Berpamitan Pergi

 

FATMAWATI lagi viral di Bengkulu. Namanya   dipampang di  Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Soekarno. Rumahnya yang di Penurunan akan dipindahkan ke lokasi BNI 46 di Jalan S.Parman oleh Gubernur Bengkulu.

Bahkan, di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu sudah berdiri sebuah patung seorang wanita yang sedang menjahit bendera merah putih. 

Sungguh beruntung Bengkulu punya sosok wanita yang berjasa bagi bangsa dan negara ini. Siapakah dan bagaimanakah sepak terjang wanita Bengkulu itu? Silahkan baca  tulisan  wartawan radarbengkulu.disway.id bagian ke-25 berikut ini.

 

AZMALIAR ZAROS – Kota Bengkulu

 

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Pemerintah Belanda memerintahkan agar penduduk membuat lubang perlindungan dalam tanah. Tempo-tempo ada latihan bahaya udara, sirine dibunyikan.

Kemudian orang-orang masuk ke dalam perlindungan. Dalam suasana yang demikian itu Fatmawati sekeluarga hanya menyerahkan nasib pada apa yang akan terjadi.

BACA JUGA:Festival Tabut 2023, Presiden Jokowi Beli Gulali, Penjual Terimakasih Pak

 

Suatu ketika penduduk di Kota Bengkulu ribut dan panik. Langit kelihatan terang-benderang dan asap api bergulung-gulung .

Pada malam itu ternyata Belanda sudah membakar persediaan bensin  di pelabuhan yang tak jauh dari tempat tinggal Fatmawati. Di dekat rumahnya juga ada persediaan bensin dan turut dibakar Belanda.

BACA JUGA: Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (24) - Masa Penantian yang Panjang

 

Karena situasi yang demikian itu, demi keselamatan, Fatmawati mengungsi ke rumah kediaman kakak ayahnya. Ia hanya membawa bingkisan berisi pakaian dan apa yang sangat diperlukan. Rumahnya ditinggal kosong.

Di tempat rumah yang dia tuju ternyata tidak ada lubang perlindungan, sehingga dia harus berlindung di bawah tangga.

BACA JUGA:Tidak Viral, Ini Dia Jalan yang Membawa Bahaya di Bengkulu

 

Sedangkan mereka semua berdiam diri dan berdoa sambil memohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa, tiba-tiba tersedengar suara pintu dikektuk-ketuk.

Fatmawati memberanikan diri untuk mendekati pintu. Lubang dibuka sedikit dan nampaklah Bung Karno berdiri di depan.

BACA JUGA:Istimewa Sekali, Presiden Jokowi dan Istri Nonton Tabut Bengkulu

 

''Fat, semua selamat?''

''Ya, atas perlindungan Tuhan kami selamat semua.''

''Jaga dirimu baik-baik Fat, aku tak dapat lama berada di sini.''

 

Fatmawati bersyukur bahwa Bung Karno selamat, dan dalam keadaan sehat. Secara tidak sadar hatinya sudah sebagian terbawa olehBung Karno. Bung Karno bergegas permisi pulang.

Fatmawati  tak sempat menayakan hal-hal lain. Seperti halnya,  kemana hendak perginya. Ia tak menyangka akan singgah dan mampir. Semalaman dia berlindung dibawah tangga. Ia  khawatir kalau-kalau bila tentara Jepang akan masuk.

BACA JUGA:Jalan Terpendek Dunia Itu Ada di Bengkulu? Namanya Ini, Ini Nomornya, Yang Menempati Ini

 

Ternyata apa yang dia tunggu tidak kunjung datang. Sebab, bala tentara Jepang baru masuk ke Kota Bengkulu sepuluh hari sesudah Singapura jatuh. Pada hari jam 06.00 WIB, dia sekeluarga kembali ke rumahnya sendiri.

Sejenak kemudian datanglah Bung Karno membawa surat yang isinya mengatakan antara lain:

''Fat sayang, mas pergi entah kemana.Jaga dirimu baik-baik. Bagaimanapun, dimanapun dan apapun yang terjadi semoga Tuhan memberkahi kita.''

BACA JUGA: Heboh, Tiga Helikopter Kitari Langit Kota Seluma

 

Fatmawati sama sekali tidak menduga bahwa beliau sudah meninggalkan Kota Bengkulu. Hatinya khawatir, mata pedih karena semalaman tak dapat tidur. Ia menangis terisak-isak mengkhawatirkan keselamatan Bung Karno.

Ia berdoa agar Bung Karno diberi kekuatan dan keselamatan. Kepergian Bung Karno dimalam gelap gulita menjadi teka-teki yang mengkhawatir Fatmawati.

BACA JUGA:Bengkulu Utara Siap Sambut Presiden Jokowi

Dan dikemudian hari baru dia mengetahui bahwa malam itu Bung Karno dibawa lari ke Padang oleh Belanda. Ini dengan tujuan agar Bung Karno jangan ketemu dengan Jepang atau sampai lepas dari tangan mereka.

Dan janganlah sampai Jepang mengambil keuntungan dari hal itu. Entah sebagai tahanan ia diberi izin oleh penguasa Belanda untuk menjenguk keluarga Fatmawati dan teman-temannya yang lain dia kurang tahu. Tapi pada saat -saat yang gawat itu Bung Karno sengaja datang menjumpainya untuk pamitan.  (bersambung)

BACA JUGA:Terharu, Calon Senator Elisa Ermasari Silaturahmi dengan Pengurus IKS Provinsi Bengkulu

 

Kategori :