“Selamat, semoga langgeng…”lirih Kimberly kepada Adarel.
Selesai bertemu dengan Kimberly, dia pergi ke Bandung untuk bertemu dengan Yurika, calon istri Adarel. Memang benar Adarel dijodohkan oleh Yurika dengan kedua orang tuanya. Mereka berdua sempat menolak satu sama lain. Namun akhirnya mereka ingin mengenal satu sama lain dan ternyata mereka nyaman satu sama lain.
Tetapi walau mereka sudah saling nyaman, Yurika belum yakin jika dia pantas untuk Adarel. Apalagi dia sering dibilang hanya Pansos kepada Adarel. Padahal orang tua Yurika adalah CEO sukses di Jakarta.
“Hai sayang, mengapa kau begitu pucat? Apa kau lelah?” sapa Adarel Khawatir kepada calon istrinya itu.
Yurika tersenyum manis. “Aku hanya tidak enak badan saja. Sejak kapan kau disini?”ujar Yurika kepada Adarel. Cowok di hadapannya itu langsung menarik Yurika ke dalam pelukannya. Yurika kaget, namun dia langsung memeluk Adarel balik dengan tidak kalah erat.
“Aku tau kau masih memikirkan ucapan orang-orang., Bagi saya kau sudah sempurna sayang. Jangan pernah mengira kau tidak pantas untuk ku,”sahutnya dengan tangannya mengelus rabut panjang Yurika.
“Tapi aku lelah Aderal. Aku sudah tidak sanggup dengan omongan orang. Apalagi rekan- rekan kerjamu. Sepertinya aku memang tidak pantas untukmu. Aku ingin kita akhiri saja hubungan ini. Kau tidak cocok denganku. Jangan karenaku, kau menjadi omongan orang…”lirihnya kepada Adarel.
Adarel berkaca-kaca mendengarkan ucapan Yurika.
“Lihat aku Yurika. Aku mencintaimu sayang. Jadi, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi. Kau sudah meninggalkanku 1 bulan dan dengan perjuanganku, akhirnya kita balikan lagi. Jadi, sekarang jangan meninggalkan Aku lagi,”ujar Adarel tidak ingin melepaskan Yurika.
“Maafkan aku Adarel jika sering membuatmu kecewa. Aku tidak akan lagi meninggalkanmu. Aku sangat mencintaimu. Tetaplah menjadi Adarel yang aku kenal walau banyak masalah yang akan kita hadapi ke depan,”balas Yurika dengan Air mata yang menetes.
“Aku berjanji, I Love you sayang!”balas Adarel. Lalu mereka saling berpelukan.(TAMAT)
BIONARASI PENULIS