RADAR BENGKULU - Alat musik Dol menjadi karakter khas di Provinsi Bengkulu, dibalik alat musim itu terkandung banyak makna dan sejarah. Bahkan dahulunya alat musik dol hanya boleh dimainkan pada saat perayaan tabot saja.
Tabot dilakukan setiap tanggal 1-10 muharram, dalam rangka mengenang t wafatnya imam hasan dan imam husen yakni cucu nabi muhamad SAW seperti dikutip dari sumber mardinata.com.
Sejarah dan tradisi seperti ini rutin dilaksanakan oleh masyarakat Bengkulu setiap tahunnya karena dipercaya bahwa dapat menghindarkan dari berbagai kesulitan dan dari wabah timbulnya penyakit.
Uniknya, penabuh alat msuik dol bukanlah sembarangan orang melainkan dari keturunan tabot. Yaitu warga Bengkulu keturunan india yang disebut dengan sipai.
Sobat RADAR BENGKULU, jika anda belum mengetahuinya pasti akan timbul pertanyaan kenapa alat musik dol menajdi alat musik tradisional asal Bengkulu? Terjadinya hal ini dikarenakan orang yang menikah dengan masyarakat indonesia asal asli dari bengkulu dengan orang keturunan asli dari keluarga tabot.
BACA JUGA:Kesenian Dol, Musik Tradisional Bengkulu yang Gemanya Mendunia
Dol pertama kalinya dikenalkan oleh masyarakat muslim india yang datang ke Indonesia pada saat itu masih dalam pemerintahan kolonial inggris kala itu membangun sebuah benteng. Kemudian mereka menikah dengan penduduk lokal Bengkulu dan sampai sekarang garis keturunan mereka dikenal sebagai keluarga tabot.
BACA JUGA:Cari Tau Sejarah Arung Jeram Dunia dan Perkembangan Arung Jeram Bengkulu
Pada tahun 1970-an, keluarga tabot mengizinkan hanya garis keturunan merekalah atau orang orang yang memiliki hubungan darah dengan keluarga tabotlah yang boleh memainkan musik dol ini.
Itulah alasannya mengapa alat musik asal bengkulu satu ini tidak bisa dimainkan oleh sembarang orang melainkan orang-orang yang masih memiliki hubungan darah dengan keluarga tabot.