Bahkan para hewan dan tumbuhan pun mengulas senyum tatkala menyaksikan dua sejoli ini yang sedang dimabuk asmara.
Pohon beringin juga menjadi saksi kebesaran cinta Esi terhadap Buyung ketika tangan mereka saling menggenggam erat akar akar pohon beringin sembari bergantungan ria seraya menyandungkan kidung cinta.
Namun sayangnya, hubungan asmara mereka berdua tak berlangsung lama juga tak berakhir dengan indah.
BACA JUGA:Unik, Tidak Pernah Kering Airnya, Nikmati Indahnya Pesona Wisata Danau Kembar Kaur
Ternyata kisah cinta mereka tidak direstui oleh orang tua dari si buyung, buyung pun sudah dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang gadis anak dari kepala suku desa sebelah yang dipanggil dengan si upik leha.
Kecantikan dan kemolekan dari si upik Leha telah menjadi buah bibir seluruh warga setempat. Sehingga membuat buyung jatuh hati pada si Upik leha dan melupakan dambaan hatinya kemarin yaitu Esi .
Esi yang mendengar dan melihat pujaan hatinya telah berpaling, esi pun menjadi putus asa dan menangis tiada henti sehingga membuat para hewan dan tumbuhan merasa pilu juga turut menitikkan air mata.
BACA JUGA:Ini Danau Seluas Lapangan Bola Kaki Berada di Bukit Rejang Lebong
Tangisan dari Esi yang tidak kunjung henti membuat air matanya lama kelamaan menerjang dan menenggelamkan desa tersebut.
Akibat dari air mata esi yang menjadi danau yang begitu dalam, membuat ia tak terselamatkan, begitu pun dengan buyung, si Upik leha, bahkan seisi desa pun tenggelam tanpa tersisa.