Menjalin Silaturrahim Untuk Menjaga Kerukunan Bangsa Indonesia

Jumat 22-12-2023,01:00 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

 

Dengan mengikuti jalan petunjuk Allah SWT, maka di dalam mengarungi kehidupan akan menjadi terarah. Pepatah mengisyaratkan, dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dengan agama hidup menjadi terarah.

Kedua, pada dasarnya kita diciptakan dari Tuhan yang satu. Dialah Tuhan pencipta alam semesta dan segala isinya. Secara fitrah tersirat makna untuk terus rukun dalam persatuan.

 

Perihal ini lebih lazim disebut dengan ummatan waahidatan. Umat Islam harus menjadi penengah, umat Islam harus tetap menjaga silaturrahim, umat Islam harus menjadi wasit dan penyeimbang dalam kehidupannya ditengah-tengah beraneka ragam budaya dan agama.

Umat Islam dilahirkan dan dihadirkan ke alam dunia ini sebagai agama penebar silaturahim sosial ditengah-tengah kemajemukan bangsa dan antar bangsa. Kita perhatikan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat ke143 yang artinya:

 “ Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan, agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi.''

 

Kaum muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah

Karena di tahun politik yang sedang berlangsung ini, dimana aktivitas politik, pemilihan umum, dan kampanye mendominasi perhatian masyarakat. Bahkan debat politik pertama telah digelar, tentu ada nilai positifnya, yakni memberikan kesempatan kepada masyarakat pemilih untuk partisipasi aktif, meningkatkan kesadaran politik, dan membuka diskusi terbuka mengenai isu-isu penting.

Kampanye politik dapat mengedepankan visi dan pemilihan umum pun memberikan peluang terhadap perubahan positif. Namun, terdapat juga sisi negatifnya, dimana dengan tahun politik bisa membawa risiko.

 

Seperti polarisasi, konflik, disinformasi, dan potensi kekerasan politik, bahkan ketegangan politik akan terjadi sehingga bisa memicu perpecahan dan menumbuhkan permusuhan dan kehilangan kedamaian.

Ketiga, saya selaku khatib berpesan sebagaimana pesan Rasulullah SAW. dalam hadits Imam Tirmidzi yang artinya :  “Aku berpesan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat (kepada penguasa) meskipun kalian diperintah oleh seorang budak Habasyi. Dan sesungguhnya siapa di antara kalian yang masih hidup sepeninggalku niscaya ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafaur rasyidin yang mendapatkan petunjuk. Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian, dan hati-hatilah kalian dari perkara yang diadaadakan, karena setiap bid’ah adalah sesat. (HR. Tirmidzi dan dia berkata bahwa hadits ini hasan shahih)”

 

Hadirinn jamaah Jum’at rahimakumullah

Kategori :