Apabila kita cermati hadits ini ditujukan kepada kita, kepada bangsa kita yang sebentar lagi akan mengadakan perhelatan politik. Maka sangat pas apabila nasihat Rasulullah SAW., ini kita aktualisasikan, sehingga menjadi resapan jiwa bagi kaum muslimin serta menjadi penenang dan menjadi pedoman teknis sikap kita dalam menghadapi tahun-tahun politik yang penuh dengan perselisihan (ikhtilafan katsira).
Kita berdoa dan bertawakkal kepada Allah SWT semoga Pemilu yang akan datang, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden menghasilkan wakil rakyat yang aspiratif.
Serta, melahirkan pemimpin yang kredibel dan mampu membawa bangsa Indonesia kepada kesejahteran lahir dan batin. Yaitu sosok pemimpin yang memiliki kesamaan antara ucapan dan perbuatannya. Kesamaan antara nasihat dan kebijakan-kebijakannya dan sosok pemimpin yang mampu mencontoh kepemimpinan yang pernah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW. Beliau berhasil menampilkan dan menerapkan manajemen kepemimpinan yang paripurna.
Beliau menerapkan dan mengedepankan teori kepemimpinan dengan berdasar kepada nilai-nilai shiddiq, tabligh, amanah dan fathanah. Amin ya Robbal alamin.(*)