“Kita tetap menjaga kesatuan, tetap bersaudara jangan ada fitnah diantara kita. Pak Prabowo tidak pernah melayani orang-orang yang memfitnah, tidak melayani ujaran-ujaran kebencian kepada beliau, tidak pernah mempersoalkan orang-orang yang mengkhianati dia. Silahkan saja orang mengkhianati saya yang penting saya tidak berkhianat, silakan saja orang berbohong yang penting saya tidak berbohong itu yang disampaikan oleh Pak Prabowo untuk disampaikan kepada masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua JSI Kota Jambi Maulana memuji gagasan dan program Prabowo yang juga Ketua Dewan Pembina JSI itu lewat program makan siang dan susu gratis bagi anak, pelajar dan santri serta penambahan gizi bagi balita dan ibu hamil, pasalnya hal itu bisa mengatasi stunting dan memberikan gizi yang cukup.
“Saya sebagai dokter juga ya secara pribadi memang masih melihat tingginya angka kekurangan gizi, stunting terutama di beberapa daerah Indonesia Timur misalnya dan di Jambi sendiri masih ada 14,1% anak-anak yang stunting maka pendekatannya adalah memang memberikan gizi yang cukup dimulai dari ibu hamil,” jelasnya.
Dikatakan Maulana program itu juga dapat menjadi fondasi bagi generasi unggul untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045.
“Ibu hamil adalah yang paling berisiko karena di dalamnya ada janin yang sedang tumbuh. Ini menunjukkan bahwa program ini akan menyiapkan generasi muda, mulai dari kehamilan usia balita, remaja untuk menjadi manusia Indonesia yang unggul yang berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Dikatakan Maulana, doa dan dzikir ini dapat membawa kesejukan dan ketenangan dalam Pilpres 2024 ini yang mulai meninggi tensinya.
“Mudah-mudahan kita bersama berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala bahwa tahun depan di tahun 2024 kita tetap menjaga ukhuwah persaudaraan diantara kita baik itu sebagai anak bangsa sebagai sesama umat muslim untuk menjalankan semua proses demokrasi yang ada dengan suasana kekeluargaan tenang dan damai serta mengajak seluruh masyarakat untuk mendawamkan dzikir sehingga masyarakat,” bebernya.
Lebih jauh Maulana juga menghimbau supaya masyarakat tidak mudah menyebar hoax atau berita bohong dan tidak ikut-ikutan untuk menyebar hoax yang dapat menimbulkan perpecahan.