RADAR BENGKULU - Para tokoh politik di Provinsi Bengkulu mulai menebarkan pesona melalui spanduk dan baliho yang terpasang disetiap sudut jalan, pertigaan dan bundaran.
Ukurannyapun beragam, mulai dari ukuran sedang hingga kecil.
Modusnyapun juga tak kalah menarik, ada yang memanfaatkan momen Ramadan dan idul fitri.
Bahkan ada yang secara terang-terangan menuliskan tulisan calon walikota di spanduk.
Baliho Bakal Calon kepala daerah dari sejumlah tokoh politik inipun menandakan bahwa sebentar lagi akan dilaksanakan Pilkada serentak di provinsi Bengkulu.
Ini juga menjadi isyarat bahwa suasana Pilkada sudah memasuki tahapan serius.
Baliho-baliho Balon Gubernur, Bupati, dan Walikota Bengkulu itu mulai dipasang dititik-titik strategis yang mudah dilihat oleh masyarakat. Seperti persimpangan jalan, tempat wisata, dan tempat keramaian lainnya.
Fenomena ini menurut pengamat politik dan akademisi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Fahmi Lubis, menjadi pertanda mulainya tahapan krusial dalam Pilkada 2024.
Selama jalannya Pilkada, masyarakat Bengkulu akan disuguhkan pemandangan baliho Balon di berbagai tempat.
Namun, dibalik fenomena tersebut, terdapat keuntungan ekonomi bagi beberapa golongan. Seperti unit usaha reklame dan tukang kayu yang memasang baliho
“Itu fenomena biasa yang terjadi saat akan masuk tahapan penting di Pilkada maupun Pemilu,” ucap Fahmi.
Namun, lanjutnya, munculnya baliho Balon juga menimbulkan beberapa dampak negatif.
Seperti penggunaan sumber daya untuk membersihkan baliho yang rusak oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu dan lainnya.