Vihara Rukun Maitreya Provinsi Bengkulu Menjadi Lebih Megah, Tempat Ibadah Umat Buddha

Minggu 21-04-2024,11:04 WIB
Reporter : Windi Junius
Editor : Syariah muhammadin

RADAR BENGKULU - Vihara Rukun Maitreya, sebuah tempat ibadah Buddha yang telah menjadi bagian dari Kota Bengkulu sejak tahun 1991, mengalami momen penting dalam sejarahnya dengan pemugaran total yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir.

Peresmian resmi dilakukan dengan penandatanganan presentasi dan pemotongan pita yang dihadiri oleh Gubernur Bengkulu dan Wakil Ketua Umum I Mapanbumi, serta tamu undangan lainnya.

Peristiwa bersejarah ini diwarnai dengan pemotongan tumpeng oleh Gubernur Bengkulu dan Istri pada Sabtu, 20 April 2024.

BACA JUGA:Heboh Laporan Warga Tenggelam di Muara Jenggalu, Basarnas Bengkulu Langsung Cek ke Lokasi Tapi Belum Ketemu

BACA JUGA:Belum Ada Investor Tertarik Kelola Mess Pemda Bengkulu, Biaya Perawatan Butuh 50 Miliar Rupiah

Sekretaris Jenderal Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (MAPANBUMI), Pdt. Hendri Suheto, memberikan penjelasan tentang perubahan besar yang dialami oleh Vihara Rukun Maitreya dalam dua tahun terakhir.

 

"Vihara Rukun Maitreya telah berdiri sejak tahun 1991 di Bengkulu. Namun, baru dua tahun yang lalu kami melakukan pemugaran total karena kondisinya yang sangat sederhana. Kini, kami bangga telah berhasil membangun sebuah vihara yang begitu representatif di Kota Bengkulu," ungkap Pdt. Hendri Suheto.

Dengan luas bangunan mencapai 660 m² dan tiga lantai, Vihara Rukun Maitreya kini menawarkan ruang yang lebih luas dan representatif bagi para umatnya.

"Ruang di lantai atas digunakan sebagai ruang bakti, tempat untuk puja bakti umat Maitreya. Selain itu, ada juga ruang dhammasala yang akan dioperasikan sebagai ruang khotbah untuk mendengarkan bimbingan. Di sebelahnya, akan dibangun gedung Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat), untuk meningkatkan kualitas generasi mendatang yang dapat berkontribusi lebih banyak bagi Provinsi Bengkulu," tambah Pdt. Hendri Suheto.

Pembangunan Vihara Rukun Maitreya tidak lepas dari peran serta dan swadaya umat Buddha di Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Kota Bengkulu Evaluasi Penyelesaian Sengketa Pemilu 2024 Demi Transparansi

BACA JUGA:Diduga Terbakar Api Cemburu, Suami Sirih Dib4cok Suami Sirih yang Lain

"Status lahan ini adalah hasil dari swadaya dan donasi yang dibeli oleh jamaah. Kita patut bersyukur, setelah berpindah dua kali, kita memiliki Vihara Rukun Maitreya sendiri," kata Pdt. Hendri Suheto.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mengekspresikan harapannya bahwa Vihara Rukun Maitreya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan.

Kategori :