"Dengan latar belakang historis yang kuat, kita berharap pemerintah pusat memberikan kesempatan bagi putra-putri Bengkulu untuk berkontribusi lebih dalam pembangunan nasional melalui posisi menteri di kabinet mendatang." Lebih lanjut, Bang Ken menekankan bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi Bengkulu untuk mendapatkan peran yang lebih signifikan dalam pemerintahan. Ia yakin bahwa putra-putri daerah ini memiliki kemampuan dan dedikasi yang tinggi untuk membantu menjalankan pemerintahan dengan baik.
"Kita memiliki banyak sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan memberikan mereka kesempatan, kita dapat mendorong pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan," katanya optimis.
Dengan demikian, Bang Ken berharap dapat membuka mata pemerintah pusat terhadap potensi daerah-daerah yang mungkin selama ini kurang mendapatkan perhatian.
"Kami berharap ini bukan hanya menjadi harapan masyarakat Bengkulu, tetapi juga menjadi refleksi bagi pemerintah pusat untuk lebih merangkul dan memanfaatkan potensi dari seluruh daerah di Indonesia."
Dalam penjelasannya, Ahmad Kanedi menegaskan bahwa surat permohonan yang telah dikirimnya kepada Prabowo dan Gibran dibuat berdasarkan pertimbangan dan kajian mendalam.
Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama adalah tingginya persentase kemenangan Prabowo-Gibran di Bengkulu, yang mencapai lebih dari 65%.
"Ini sudah berdasarkan pertimbangan matang. Prabowo-Gibran menang lebih dari 65% di Bengkulu, ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menjadikan putra daerah Bengkulu sebagai menteri," tambah Ahmad Kanedi.
Untuk 14 nama tokoh Provinsi Bengkulu yang diusulkan menjadi menteri kabinet Prabowo-Gibran tersebut, 10 di antaranya berdomisili di Bengkulu, sementara 4 lainnya adalah putra Bengkulu yang saat ini berdomisili di Jakarta:
1. Rohidin Mersyah (Gubernur Bengkulu sekarang)
2. Retno Agustina (Rektor Unib sekarang)
3. Ridwan Nurazi (mantan Rektor Unib)
4. Zulkarnain Dali (Rektor UIN Fatmawati)
5. Helmi Hasan (Mantan Walikota)
6. Mian (Bupati Bengkulu Utara)