RADAR BENGKULU - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan ISEI Komisariat Bengkulu menyelenggarakan Sarasehan Perekonomian dan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Bengkulu Edisi Mei 2024 yang diselenggarakan di Balai Raya Semarak Bengkulu, pada Jumat, 28 Juni 2024.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan sinergi dan kolaborasi akselerasi penguatan daya saing dan ketahanan pangan menuju Bengkulu hebat yang dihadiri sebanyak 95 peserta dari berbagai lembaga dan instansi.
Melansir laman web radarbengkulu.bacakoran.co, dalam sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S. Sos, M. Kes mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program pembangunan daerah.
"Hal ini gunanya mendukung fokus pembangunan ke depan pada infrastruktur, UMKM, dan investasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi tentu membutuhkan anggaran yang lebih tinggi, salah satunya melalui investasi," ujar isnan fajri.
Isnan menambahkan dengan dukungan stakeholder dan masyarakat sekitar menjadi penting dan aspek kunci dalam menarik investasi untuk masuk ke Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Disperindagkop-UKM Mukomuko Sosialisasi Perda PDRD untuk Optimalkan PAD Retribusi Pasar
Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bengkulu, Darjana juga menyampaikan bahwa untuk mendukung ekonomi berkelanjutan di Provinsi Bengkulu sudah banyak strategi yang disiapkan.
"Untuk persoalan investasi sudah ada pembentukan tim percepatan investasi ekspor dan UMKM," kata Darjana.
Kemudian, Darjana menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini tanggal 28 Agustus akan menyelenggarakan forum dan event promosi serta perdagangan dengan nama Bencoolen Regional Investment and Economic Forum atau BRIEF yang bekerjasama dengan Pemprov Bengkulu.
"Target kami nanti mudah-mudahan komjen-komjen yang ada di Medan dapat berkenan hadir untuk bisa mempromosikan investasi di Bengkulu," sampai Darjana.
Selain itu, Darjana mengatakan bahwa investasi merupakan salah satu game changer, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan namun juga mampu meningkatkan pendapatan.
"Karena kami yakin investasi adalah salah satu game changer, karena tidak hanya investasi mendorong pertumbuhan tapi juga meningkatkan pendapatan bagi rumah tangga, sehingga konsumsi rumah tangga juga ikut meningkat. Jadi 2 sisi dimana domistiknya meningkat akibat investasi dan konsumsi rumah tangga." tutup Darjana.